JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengungkapkan pemilu di Indonesia terbilang paling rumit dibandingan negara-negara demokrasi lain di dunia.
Bahkan dibandingkan India dan Amerika Serikat di mana jumlah pemilihnya lebih besar, proses pemilihannya tak lebih rumit daripada Indonesia.
’’Pemilu di Indonesia sering dinilai sebagai the most complicated election in the world. Jadi dianggap sebagai pemilu yang paling rumit di dunia,” kata Hasyim saat Rapat Konsolidasi Nasional dalam rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, dikutip dari Antara, Sabtu (30/12).
Kendati menjadi negara dengan pemilu paling rumit di dunia, namun Indonesia juga adalah negara dengan proses pemilu paling singkat.
BACA JUGA:Aliansi Advokat Indonesia Bersatu Konsolidasi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres
Hasyim mengatakan, pemilu di Indonesia terlampau singkat dengan hanya dilakukan mulai pukul 07.00 hingga 13.00.
Lantaran menyangkut pandangan dunia, Hasyim mengaku sudah berpesan kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) agar mengundang duta besar negara setempat untuk menyaksiksan jalannya pemilu.
Tujuannya, untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana cara Indonesia menjalankan pemilu yang rumit dengan waktu yang cukup singkat.
“Ini penting untuk kami lakukan dalam rangka menunjukkan bahwa Indonesia ini adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia,” tambahnya.
BACA JUGA: Gandeng Nagita Savina, Putri Zulkifli Hasan Dorong Kemajuan UMKM Lampung
Adapun pemilu serentak di Indonesia yang meliputi pemilihan caleg dan capres-cawapres, telah dijadwalkan oleh KPU digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
Ada tiga paslon presiden dan wakil presiden yang sudah maju dalam kontestasi ini, mereka adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Selain itu, pemilu legislatif 2024 diikuti oleh 18 partai politik nasional, di antaranya artai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Buruh.
Kemudian Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura, Partai Garuda, dan Partai Amanat Nasional.
BACA JUGA:Lesunya Aktivitas Pedagang Terompet Jelang Tahun Baru