Dasco Tegaskan Amnesti Hasto Tak Terkait Dukungan PDIP ke Prabowo

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan amnesti untuk Hasto tak ada kaitannya dengan sikap politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo. -FOTO DISWAY -
JAKARTA – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kembali menegaskan pemberian amnesti kepada Hasto Kristiyanto tidak ada hubungannya dengan sikap politik PDIP terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Saya pikir tidak ada kaitannya. Karena bahkan jauh sebelum acara di Bali, dalam beberapa pertemuan, Bu Mega sudah menyampaikan bahwa program-program yang baik tentu akan didukung oleh PDIP. PDIP juga akan memberikan saran dan masukan terhadap kebijakan yang dinilai belum tepat,” kata Dasco kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2025).
Meski demikian, Dasco menyambut positif sinyal dukungan dari PDIP terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, dukungan tersebut bukan berarti menghilangkan ruang untuk memberikan kritik yang konstruktif.
“Saya juga menyimak pidato Bu Mega di Kongres PDIP, di mana dukungan yang diberikan bukan berarti tanpa kritik. Justru kritik yang membangun sangat diperlukan,” ujarnya.
Politikus Gerindra itu menilai, kritik yang disampaikan secara konstruktif akan membantu pemerintahan berjalan lebih baik dan mencapai tujuannya.
“Nah, hal itu yang memang dibutuhkan pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan. Supaya roda pemerintahan bisa berjalan optimal dan tepat sasaran,” tegas Dasco.
Sebelumnya Hubungan politik antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra tampak semakin solid usai Pemilihan Umum 2024. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan arahan yang mendorong para kadernya untuk mendukung jalannya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sikap tersebut mendapat respons positif dari Partai Gerindra. Ketua Dewan Kehormatan Gerindra sekaligus Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan apresiasinya terhadap pernyataan Megawati yang dianggap sebagai bentuk dukungan demi efektivitas pemerintahan ke depan.
“Ibu Mega dalam sejumlah pertemuan dengan kami juga menyampaikan bahwa pemerintahan hasil pemilu ini perlu mendapat dukungan agar dapat bekerja secara optimal,” ujar Muzani, Minggu, 3 Agustus 2025.
Ia menambahkan, dukungan Megawati—yang merupakan figur sentral di PDIP—menjadi sinyal penting bagi iklim politik nasional, mengingat PDIP adalah partai dengan pengaruh besar dan basis massa yang kuat.
“Kami tentu bersyukur dan berterima kasih atas dukungan yang disampaikan Ibu Mega sebagai Ketua Umum PDIP,” ungkap Muzani.
Sebelumnya, Megawati menyampaikan pesan tersebut dalam kegiatan bimbingan teknis nasional yang diikuti ribuan legislator PDIP tingkat pusat dan daerah di Bali, akhir Juli lalu. Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya kesolidan internal partai dan menjaga garis perjuangan agar tetap berpihak kepada rakyat.
Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, menjelaskan bahwa Megawati secara gamblang meminta kader partai untuk terus menjadi pendukung kebijakan pemerintah, selama kebijakan itu sesuai dengan kepentingan masyarakat.
“Ibu menekankan bahwa kekompakan internal adalah kunci agar partai bisa menjalankan peran maksimal dalam mendukung program-program rakyat,” jelas Deddy pada Kamis, 31 Juli 2025.
Ia juga menggarisbawahi bahwa PDIP tidak akan terlibat dalam manuver politik yang bersifat merusak. Justru sebaliknya, partai ingin berada di jalur konstruktif demi kesejahteraan publik.
Setelah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak berhasil memenangkan Pilpres 2024, banyak pengamat memperkirakan PDIP akan mengambil sikap oposisi. Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa PDIP lebih memilih menjaga stabilitas politik ketimbang menjadi kekuatan penyeimbang yang berseberangan secara frontal.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad membeberkan isi pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada beberapa waktu lalu.
Dasco mengatakan dalam pertemuan itu membahas seputar museum Bung Karno.
“Yang pertama kami dengan Mensesneg itu kesana datang menyampaikan pesan kalau Mensesneg itu pesan presiden kepada Ibu Mega, yaitu ada beberapa hal mengenai museum Bung Karno,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025.
Dasco mengungkapkan bahwa dalam pertemuan itu dirinya menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto kepada Megawati.
“Pesan dari Pak Prabowo sebagai Ketua Umum Partai, kepada saya untuk disampaikan kepada Ibu Mega. Pertama adalah ucapan selamat Kongres, karena memang PDIP tidak mengundang pihak luar, termasuk para-para ketua umum,” ujar dia.
Selain itu, kata Dasco, dalam pertemuan itu juga membahas soal masalah undang-undang pemilu.
“Sehingga dalam pada kesempatan itu Pak Prabowo sebagai Ketua Umum menitipkan pesan selamat Kongres dan beberapa hal yang terkait dengan masalah undang-undang pemilu,” lanjut dia.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Momen itu diunggah dalam akun Instagram @sufmi_dasco usai mengumumkan pemberian amnesti terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (disway/c1/abd)