Pusaran Kasus Dugaan Korupsi Bulog Lampung Selatan

Kantor Kejari Lampung Selatan --
LAMPUNGSELATAN - Aroma dugaan korupsi penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Cabang Badan Urusan Logistik (Bulog) Lampung Selatan masih disidik Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.
Kasi Intelijen Kejari Lampung Selatan, Volanda Azis Shaleh mengatakan, kejaksaan sudah memeriksa belasan saksi untuk membongkar praktik korupsi di Bulog.
"Jumlah saksi yang telah diperiksa 12 orang," buka Kasi Intelijen, saat dikonfirmasi, Selasa (5/8/2025).
Dari belasan saksi yang diperiksa Kejaksaan, ada nama Adzie Zulfikar yakni mantan Kepala Cabang Bulog yang menjabat pertengahan 2023 hingga awal 2024.
BACA JUGA:Blokir Rekening Dormant, PPATK Klaim Tekan Judol 70 Persen
Tak ketinggalan, Kepala Cabang Bulog berikutnya yaitu Nurmulyati Syahroni yang menjabat hingga medio April 2025 dan turut diperiksa korp Adhyaksa.
"Kepala Cabang Bulog yang diperiksa tahun 2023 - 2024," sambung Volan.
Agar membuat terang tabir dugaan korupsi penyaluran beras SPHP, Kejaksaan juga memanggil saksi-saksi dari luar Bulog. Diantaranya kios Rumah Pangan Kita atau RPK.
Saking seriusnya, tim penyidik tindak pidana khusus Kejaksaan bahkan melakukan penggeledahan dan menyita dokumen serta barang elektronik dari Kantor Bulog Cabang Lampung Selatan, pada Rabu (9/4) silam.
BACA JUGA:Beras Bantuan Berkutu Sampai ke Tangan Warga Palas
"Status perkara dalam penyidikan. Potensi kerugian masih dalam proses penyidikan," tegas Volan.
Pergantian Kajari Lampung Selatan dari Afni Carolina ke Suci Wijayanti, tidak menggoyahkan tekat kejaksaan untuk mengusut tuntas perkara dugaan korupsi yang membelit Bulog.
"Ibu Kajari berkomitmen untuk menyelesaikan segera perkara korupsi tersebut," tandas Kasi Intelijen. (Hdk)