Goyang Semangat di Lapangan Kenangan, Antasena Sabet Juara II Poco-Poco HUT ke-60 SMANDA

Tim poco-poco Antasena dan Angkatan 1996 bersama Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal usai lomba.-Foto Ist-

BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – “Go, Fight, Win, Antasena!” Seruan penuh semangat itu menggema menutup penampilan tim Angkatan 1996 dalam lomba senam poco-poco di SMA Negeri 2 Bandar Lampung (SMANDA), Sabtu (2/8/2025).

Dengan langkah serempak dan senyum semringah, tim yang dikomandoi langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Dr. Fitrianita Damhuri, S.STP., M.Si., sukses mencuri perhatian para juri. Penampilan apik mereka mengantarkan tim Antasena (Angkatan Tahun Sembilan Enam) meraih juara kedua dalam lomba yang menjadi bagian dari kemeriahan HUT ke-60 dan reuni akbar SMANDA.

Hari itu, lapangan sekolah yang biasanya digunakan untuk upacara, berubah menjadi panggung nostalgia. Sebanyak 19 tim alumni—dari Angkatan 1971 hingga 1999—tampil memukau dalam balutan gerak ritmis poco-poco. Tak sekadar kompetisi, setiap langkah menjadi simbol kekompakan, semangat, dan tali persaudaraan lintas generasi.

Tim Antasena tampil penuh percaya diri, dengan iringan dukungan dan yel-yel dari para alumni yang sudah hampir tiga dekade meninggalkan bangku sekolah. Namun, predikat juara pertama akhirnya diraih oleh Angkatan 1998, yang tampil solid dengan koreografi harmonis, kostum serasi, dan ekspresi energik.

Tak hanya menyabet gelar utama, Angkatan 1998 juga menyita perhatian karena salah satu anggotanya adalah Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. Di momen yang sama, ia juga resmi dilantik sebagai Ketua Umum IKA SMANDA periode 2025–2029.

“Kemenangan ini bukan soal piala. Ini tentang merayakan kebersamaan, mengenang masa muda, dan menyalakan kembali semangat SMANDA,” ungkap Aulia Cahyati, manajer Tim Antasena, usai pengumuman pemenang.

Lomba poco-poco menjadi salah satu dari rangkaian kegiatan dalam tema besar “SMANDA Bangga: Rumah Kita Bersama”. Selain itu, perayaan hari jadi ke-60 ini juga diramaikan dengan bazar UMKM, donor darah, pelantikan pengurus IKA SMANDA, dan berbagai kegiatan lainnya yang mempertemukan alumni lintas angkatan dalam suasana penuh kehangatan.

Kepala SMAN 2 Bandar Lampung, Sevensari, mengaku haru melihat begitu banyak alumni yang kini menjadi sosok berpengaruh di berbagai bidang.

“Kami bangga. SMANDA bukan sekadar sekolah, tapi tempat menanam nilai dan karakter yang kini tumbuh di mana-mana,” ucapnya.

Perlombaan poco-poco juga menghadirkan berbagai penghargaan spesial yang unik dan menghibur. Ada “Tim Terunik” (Angkatan 1991), “Tim Terheboh” (1989), hingga “Tim Tergokil” yang disabet oleh Angkatan 1974. Bahkan, Angkatan 1971 dan 1973 dinobatkan sebagai “Tim Tersenior”, menunjukkan bahwa semangat kebersamaan tak mengenal batas usia.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT SMANDA, Marindo Kurniawan, menyebut lebih dari 2.000 alumni hadir langsung di sekolah, sementara ribuan lainnya mengikuti secara daring.

“SMANDA bukan sekadar nama. Ia adalah rumah, kenangan, dan semangat yang terus hidup dalam diri kita semua,” ujarnya.

Lomba poco-poco memang telah selesai. Namun, semangat dan riuh tawa yang mengiringi langkah-langkah itu akan terus bergema di hati para alumni, yang hari itu kembali pulang ke rumah lamanya—sekolah yang telah membentuk siapa mereka hari ini. (*)

 

Tag
Share