Isu Munaslub Golkar Menguat, Kubu Bahlil Lahadalia Kompak Membantah

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia-FOTO IST -

JAKARTA – Partai Golongan Karya (Golkar) kembali diguncang isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang mencuat sejak akhir Juli 2025. Wacana tersebut dinilai sebagai upaya mengganti Ketua Umum Bahlil Lahadalia, yang baru memimpin partai kurang dari setahun.
Bahlil terpilih secara aklamasi dalam Munaslub Golkar di Jakarta Convention Center pada 21 Agustus 2024, menggantikan Airlangga Hartarto.
Meski belum ada pernyataan resmi dari pengurus pusat, isu Munaslub terus berkembang, baik di media daring maupun media sosial. Ada pihak yang menilai rumor ini hanyalah hoaks dan upaya memecah soliditas internal partai. Namun, ada pula yang menyebutnya sebagai tanda ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Bahlil.
Isu ini diduga dipicu oleh narasi bahwa Bahlil belum berhasil merangkul seluruh elemen partai dan belum mengakar kuat di struktur organisasi. Hal ini turut dianalisis oleh pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, yang menyebut wacana Munaslub mencerminkan dua dinamika:
Pertama, adanya resistensi internal jika Bahlil dinilai gagal menyatukan faksi-faksi di dalam partai.
Kedua, ketegangan eksternal terkait hubungan Bahlil dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bahlil yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi dianggap memiliki kebijakan yang kadang bertolak belakang, seperti soal distribusi LPG 3 kg dan izin tambang nikel di Papua Barat.
Nama Menteri ATR/BPN Nusron Wahid bahkan sempat dikaitkan sebagai calon pengganti Bahlil. Isu ini menguat setelah beredar kabar bahwa Nusron dipanggil ke kediaman Presiden Prabowo di Hambalang. Namun, Nusron membantah tegas bahwa dirinya terlibat dalam wacana Munaslub. Ia juga memastikan tidak ada pembahasan terkait itu di lingkungan Istana.
Menanggapi rumor tersebut, Bahlil Lahadalia bersama sejumlah tokoh senior Golkar langsung memberikan klarifikasi. Mereka menyebut isu Munaslub tidak berdasar dan hanya manuver politik untuk menggoyang partai.
“Masak kita percaya sama berita yang enggak jelas sumbernya?” ujar Bahlil.
Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Golkar, Abdul Rahman Farisi, menyatakan bahwa isu ini tidak memenuhi etika jurnalistik dan cenderung sebagai framing politik. Ia menyebut Golkar sedang fokus pada konsolidasi melalui Musyawarah Daerah (Musda) di seluruh provinsi.
Sementara itu, politikus senior Nurdin Halid menilai isu Munaslub sebagai “isu murahan” yang tidak perlu ditanggapi secara serius. Ia memastikan hubungan Bahlil dan Presiden Prabowo tetap harmonis.
“Soliditas partai masih sangat kuat, dari pusat hingga daerah. Program konsolidasi juga berjalan lancar,” tambahnya.
Di media sosial, berbagai akun turut merespons isu ini. Akun @Melihat_IXXX menilai rumor tersebut didorong ketidakpuasan internal dan kemungkinan restu Istana. Sebaliknya, akun @radaraktXXX menilai isu ini tidak relevan karena tidak sejalan dengan kondisi nyata Golkar yang solid.
Perlu dicatat, Munaslub bukan hal baru di tubuh Golkar. Pada Agustus 2024, forum serupa digelar untuk mengganti Airlangga Hartarto. Bahkan sebelumnya, pada 2016, Munaslub juga dilaksanakan dengan delapan kandidat ketua umum.
Berdasarkan AD/ART partai, Munaslub hanya dapat diselenggarakan jika didukung oleh minimal separuh DPD provinsi dan ormas pendukung partai.
Hingga kini, para petinggi Golkar menegaskan belum ada alasan mendesak untuk menggelar Munaslub. Kepemimpinan Bahlil dinilai masih berada di jalur yang sesuai, dengan agenda konsolidasi berjalan aktif di berbagai daerah. Diketahui di Lampung Hingga saat ini belum ada kejelasan dari DPP Partai Golkar mengenai waktu pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Provinsi Lampung.
Teranyar, DPD I Partai Golkar Lampung sudah lapor ke DPP bahwa siap melaksanakan musda pada 28 Juni 2025. Namun setelah melewati tanggal tersebut, misda belum juga digelar lantaran menunggu waktu Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.
Organizing Committee (OC) Musda VI Golkar Lampung Aprozi Alam menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih menyesuaikan jadwal dari DPP. “Masih menunggu jadwal dari DPP,” katanya.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya memang bersedia menggelar Musda itu pada 28 Juni 2025. Namun, dikarenakan masih ada kesibukan DPP maka DPD I Golkar Lampung masih menunggu arahan.
“Tanggal itu kan pengajuan, karena kesibukan dan antre semua provinsi (yang hendak melaksanakan musda,” jelasnya.
Penantian ini juga, kata Aprozi Alam, dilakukan lantaran dalam pelaksanaaan Musda akan dihadiri langsung oleh Ketua Umum Bahlil Lahadahlia. “Nanti akan dihadiri Ketua Umum,” ujar Anggota DPR RI Ini.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Lampung menyatakan kesiapan penuh untuk menggelar Musyawarah Daerah (Musda) XI. Namun, mereka hingga kini masih menunggu arahan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terkait jadwal pelaksanaannya.
Hal itu disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Musda Ismet Roni, Kamis (19/6). ’’Walaupun jadwal resmi dari DPP belum turun, kami siap kapan pun pelaksanaannya. Golkar sudah terbiasa menyelenggarakan agenda besar seperti ini,” kata Ismet yang juga menjabat Sekretaris DPD I Partai Golkar Lampung.
Menurutnya, persiapan teknis Musda saat ini hampir rampung. Beberapa kekurangan masih dalam proses penyempurnaan oleh panitia.
“Dalam rapat kemarin, kami fokus membahas teknis yang telah disusun Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC). Secara keseluruhan, persiapan sudah mendekati 100 persen. Kekurangan yang ada segera kami tuntaskan,” ungkap Ismet, yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung.
Rapat pemantapan tersebut turut dihadiri Ketua SC Erwin Eka Kurniawan dan Ketua OC Aprozi Alam, bersama jajaran panitia lainnya.
Dengan persiapan yang semakin matang, DPD Partai Golkar Lampung optimistis dapat melaksanakan Musda dengan sukses segera setelah mendapatkan kepastian jadwal dari DPP.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Lampung menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) VI pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris DPD I Partai Golkar Lampung Ismet Roni di lingkungan DPRD Lampung, Selasa (10/6).
Ismet menjelaslan, pihaknya sudah menyatakan kesiapannya menggelar Musda kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar  pada Sabtu 28 Juni 2025.
“Kita siap melaksanakan Musda pada Sabtu 28 Juni 2025, dan ini sudah kita sampaikan ke DPP,” kata dia.
Kendati demikian, dia mengatakan apabila DPP memiliki jadwal tertentu, kata Ismet, pihaknya akan melakulan penyesuaian.
Meskipun begitu, DPD I Partai Golkar Lampung juga akan melakukan rapat pematangan dengan SC (Steering Committee) dan OC (Organizing Committee) pada Selasa 17 Juni 2025.
“Kita akan pematanhan pada 17 Juni ini. Karena menyesuaikan Ketua OC Pak Aprozi alam yang masih melaksanakan ibadah haji,” jelasnya.
Ismet Roni menegaskan, hingga kini kesiapan kondusif. Dimana, dalam rapat nanti juga akan dibahas mengenai kelengkapan yang harus dipersiapkan.
“Intinya, musda ini bisa kita jalankan dengan meriah, kondusif, dan solid,” pungkasnya. (disway/c1/abd)

Tag
Share