BANDARLAMPUNG - Pengeluaran masyarakat Lampung tahun 2025 dipastikan bertambah banyak. Ini karena di awal tahun saja sudah adanya beberapa kenaikan. Seperti kenaikan PPN menjadi 12 persen, penerapan opsen PKB dan BBNKB, juga harga eceran tertinggi (HET) liquefied petroleum gas (LPG) tabung 3 kilogram dari semula Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu.
Kenaikan HET LPG 3 kg ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Lampung Nomor: G/816/V.25/HK/2024 tentang Penyesuaian HET LPG 3 kg di Lampung. Pada SK tersebut, Samsudin menyampaikan penyesuaian HET LPG tabung 3 kg di Provinsi Lampung pada titik serah subpenyalur/pangkalan di wilayah Provinsi Lampung. Perhitungan HET-nya, harga jual eceran (HJE) Rp12.750, biaya operasional dan ongkos angkut Rp4.250, harga jual agen ke pangkalan Rp17.000, margin pangkalan Rp3.000, HET di pangkalan Rp20.000.
Kata Samsudin, HET LPG 3 kg di pangkalan adalah harga yang diterima konsumen. Lalu apabila terjadi penjualan di atas HET akan dikenai sanksi administrasi dan pemberhentian penyaluran.
BACA JUGA:Pj. Gubernur Apresiasi KAD Antikorupsi
Sementara pantauan Radar Lampung terkait kenaikan HET LPG 3 kg ini di lapangan, masyarakat mengaku telah mendapatkan pemberitahuan dari ketua RT masing-masing. Seperti diakui Marwati, warga Waydadi, Bandarlampung.
’’Saya tidak kaget dengan adanya kenaikan HET ini. Pak RT sudah memberi tahu," ujarnya saat ditemui di Pangkalan Cahaya Gas, Rabu (8/1).
Mawarti juga mengaku tidak keberatan dengan adanya kenaikan HET LPG 3 kg ini asal stoknya ada di pangkalan. ’’Kalau kita tidak masalah, yang penting kita masak ada barangnya. Sekarang saya beli Rp20 ribu, sebelumnya Rp18 ribu. Masih batas toleran. Saya juga menggunakannya untuk masak sehari-hari. Satu bulan habis 3 sampai 4 tabung," ucapnya.
Terpisah, Mukti, pemilik pangkalan LPG 3 kg di Perumahan Nusantara, Kecamatan Sukabumi, mengatakan dirinya mendapat pemberitahuan terkait kenaikan harga LPG 3 kg pada Selasa (7/1). "Baru tahu Selasa, jadi mulai hari ini (kemarin) harga Rp20 ribu," ujarnya.
Pasca adanya kenaikan HET ini, Mukti mengaku tidak ada keluhan dari masyarakat selagi ketersediaan LPG 3 kg ada. "Keluhan tidak ada, kalau masyarakat yang penting ada. Gas masuk seminggu dua kali. Per bulan dapat 1.400 tabung," tuturnya.
Menanggapi adanya penyesuaian HET LPG 3 kg, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Lampung meninjau sejumlah pangkalan LPG, Rabu (8/8). Sekretaris Hiswana Migas Lampung Subhan Efendi mengatakan pihaknya meminta pangkalan untuk dapat menyosialisasikan harga terbaru LPG 3 kg ke masyarakat.
’’Kami selaku distributor melakukan sosialisasi keseluruhan mitra mulai dari agen, penyalur sampai di tingkat pangkalan untuk dapat memasang informasi harga dan melakukan sosialisasi harga terbaru kepada masyarakat," ujarnya.
Dalam penetapan HET LPG 3 Kg ini, Subhan Efendi menyebut pihaknya turut melakukan pembahasan terkait dengan kebaikan HET tersebut. Menurutnya ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan HET LPG 3 kg. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan adalah biaya pengiriman.
"Dalam pembahasan, kami menyampaikan tentang biaya pengiriman karena faktornya banyak, tapi dari pemerintah daerah yang berhak untuk menjelaskan. Prinsipnya apa yang tertuang di dalam SK Gubernur, kami laksanakan dan kami kawal," ucapnya.
Subhan Efendi pun mengimbau kepada masyarakat untuk dapat membeli LPG di pangkalan resmi supaya mendapatkan harga yang sesuai HET dan juga kualitas yang sesuai. "Karena kalau di pangkalan dia akan ditimbang juga apakah beratnya sesuai," tuturnya.