Marc Marquez Semakin Dekati Rekor Rossi

Marc Marquez.-FOTO MOTOGP-

JAKARTA - Pembalap Ducati, Marc Marquez kembali menunjukkan kelasnya di MotoGP 2025.

Konsistensi membawanya unggul 120 poin di klasemen, pembalap asal Spanyol ini dinilai layak menyama, bahkan berpotensi bisa melampaui rekor Valentino Rossi dan Giacomo Agostini.

Tetapi di tengah perjuangannya, Marc Marquez masih harus menghadapi ejekan dari para pendukung fanatik Rossi, terutama di Italia.

Legenda MotoGP, Agostini pun angkat bicara dan membela Marquez. Ia menyerukan perdamaian demi masa depan MotoGP yang lebih dewasa dan sportif.

Giacomo Agostini yang meraih 15 gelar dunia (termasuk 8 gelar di kelas utama), menjadikannya pembalap tersukses dalam sejarah MotoGP.

Kemudian di posisi kedua ada Angel Nieto dengan 13 gelar, disusul oleh Valentino Rossi di peringkat ketiga dengan 9 gelar juara dunia.

Sementara itu, Marc Marquez — yang saat ini kembali menunjukkan dominasi — sudah mengoleksi 8 gelar dan berada di jalur untuk menyamai rekor milik Rossi.

Hingga seri ke-12 musim 2025, Marquez masih memimpin klasemen dengan unggul 120 poin dari pembalap peringkat kedua, yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri, Alex Marquez.

Agostini pun meyakini Marc Marquez memiliki kapasitas untuk memecahkan rekornya.

“Marc Marquez mampu memecahkan rekor gelar dunia saya. Ia adalah pria hebat, dan dia pantas mendapatkan segalanya. Kita harus menghormatinya, bukan mencemoohnya,” tegas Agostini, mantan pembalap asal Italia yang kini berusia 83 tahun.

Sayangnya, cemoohan atas Marquez masih sering terdengar, terutama ketika ia membalap di Italia. Banyak fans garis keras Rossi yang masih menganggap Marquez sebagai rival utama.

Kendati hampir satu dekade sudah berlalu sejak insiden kontroversial di Sepang 2015, memori kelam itu tetap hidup di benak para penggemar fanatik Rossi.

Contohnya, Ketika Marquez berhasil menjuarai GP Italia bersama Ducati pada 20-22 Juni lalu di Sirkuit Mugello, ia tetap mendapat sorakan dan cemoohan dari sebagian besar penonton tuan rumah.

Situasi itu bahkan memaksa Davide Tardozzi, manajer tim Ducati Lenovo, untuk turun tangan. Ia mencoba meredakan ketegangan dengan mengingatkan kini Marc Marquez membela Ducati — pabrikan asal Italia.

Tag
Share