Netizen Singgung Nama Zulhas Usai Penemuan Penipuan MinyakKita Kemasan 1 Liter
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkap penipuan pada produk MinyakKita di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat, termasuk menyebut nama Zulhas. -FOTO DISWAY -
JAKARTA – Nama Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Koordinator Bidang Pangan, kembali disinggung netizen setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak ke pasar dan menemukan penipuan pada produk MinyakKita.
Dalam inspeksi yang dilakukan di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu (9/3), Amran menemukan bahwa kemasan MinyakKita yang seharusnya berisi 1 liter, ternyata hanya berisi 750 hingga 800 ml.
Penemuan ini menguatkan dugaan adanya praktik penipuan oleh pengedar MinyakKita yang merugikan konsumen. Tidak hanya itu, harga jual MinyakKita yang tercatat Rp15.700 per liter juga diketahui dijual dengan harga Rp18.000 per liter, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Amran dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya akan segera mencabut izin produsen MinyakKita yang kedapatan melakukan kecurangan. Perusahaan yang terlibat dalam produksi MinyakKita yang gagal memenuhi standar ini antara lain PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari.
“Pemerintah tidak akan membiarkan praktik semacam ini terus terjadi. Saya sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim dan Satgas Pangan untuk penindakan,” tegas Amran.
Sementara itu, nama Zulhas pun kembali disebut oleh masyarakat dalam berbagai komentar di media sosial. Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun @yaniarsim, netizen mengungkapkan kekecewaannya terhadap respons yang tidak memadai dari pihak yang berwenang.
“Nah ternyata benar, tp ada menteri yg ngeles katanya stok lama,” tulis akun @C_D3pp, sementara akun @oqrenaldi menambahkan, “Si bapak kudunya ngomong sama ZulHas dan kroni²nya. Wong mereka² jg yang ada di belakang kelahiran produk ini. Masih mau ngeles apalagi?”
Beberapa netizen bahkan mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menindak tegas pelaku penipuan ini. “Saya sepertinya sudah tidak percaya kepada pemerintah, terlalu banyak kebohongan yang dibuat,” tulis akun @oqrenaldi. “Pas mau diproses, di ujungnya ada nama Mulyono, pasti gak jadi diproses. Sama kayak pager laut,” tambah akun @H_Agunn.
Tanggapan netizen yang skeptis terhadap kemampuan pemerintah dalam menindak tegas pelaku penipuan ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap upaya penegakan hukum di Tanah Air.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso juga sempat menyampaikan bahwa pihaknya telah memastikan tidak ada lagi MinyakKita yang beredar dengan kemasan tidak sesuai takaran, dan mengklaim bahwa produsen yang terlibat sudah ditindak. Namun, insiden terbaru ini kembali menimbulkan keraguan publik terkait efektivitas pengawasan.
Penemuan tersebut semakin mempertegas perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap produk-produk yang beredar di pasar, terutama menjelang bulan Ramadan dan Lebaran, di mana permintaan akan minyak goreng meningkat pesat.
Sebelumnya, Belum beres masalah Pertamax palsu yang diduga merupakan Pertalite yang dioplos, kini muncul masalah lainnya yang merugikan masyarakat luas. Seolah enggak habis-habis masyarakat dibohongi pemerintah, kini viral MinyaKita yang isinya enggak sesuai takaran.
Sebagai informasi, MinyaKita merupakan merek dagang minyak goreng kemasan yang dimiliki oleh Kementerian Perdagangan. MinyaKita adalah minyak goreng rakyat (MGR) yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng berkualitas dengan biaya terjangkau.
Terkait Minyakita yang nggak sesuai takaran, baru-baru ini viral di media sosial memperlihatkan Minyakita yang dijual di kemasan satu liter, ternyata isinya cuma 750 ml.
Video seseorang membuktikan Minyakita nggak sesuai takaran juga viral di media sosial (medsos). Di platform X, Minyakita yang isinya dicurangi ramai diperbincangkan.
Dari botol kemasan yang harusnya berisi satu liter Minyakita, seorang netizen membuktikan dengan gelas takar bahwa isi Minyakita hanya sebanyak 750 ml.
Padahal jelas dalam informasi botolnya, Minyakita tersebut seharusnya berisi satu liter minyak goreng. “Lihat nih, satu liter nih ya, nih gila nih. Penipuan nih, bangke,” jelas narasi dalam video pembuktian takaran Minyakita tersebut.
Saat dituang ke gelas takar, terbukti bahwa isi Minyakita kemasan satu liter hanya sebatas 750 ml. “Tuh lihat ya, botol sudah kosong, cuma 750 ml,” lanjut seseorang dalam video tersebut membuktikan temuannya.
Terkait temuan tersebut, pemerintah sendiri sudah buka suara. Dilansir dari Radar Semarang (grup JawaPos), menanggapi viralnya video tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan kasus itu sudah ditindaklanjuti oleh pihaknya.
Ia mengkonfirmasi bahwa perusahaan yang terlibat adalah PT Navyta Nabati Indonesia (NNI), yang sebelumnya juga tersandung kasus penimbunan Minyakita.
“Ya, ya sudah kita tindaklanjuti. Sebenarnya itu si produsen itu juga pernah kita yang dulu kasus penumpukan barang itu,” kata Budi.
Menurutnya, dugaan pelanggaran oleh PT NNI bukan hal baru. Sebelumnya, perusahaan tersebut sudah diproses hukum karena terbukti melakukan penimbunan pasokan Minyakita, yang menyebabkan stok langka dan harga naik melampaui HET.
“Ya betul, yang pernah kita datangi di Tangerang, Banten. Tapi sekarang sudah ditindaklanjuti ke polisi ya,” ujarnya.
Pihaknya pun membantah jika di kasus Minyakita dengan volume kurang ini masih beredar di pasaran
Menurutnya, produk yang tidak sesuai sudah ditarik, dan Minyakita yang beredar saat ini sudah sesuai standar.
“Yang Minyakita (tidak sesuai) itu sudah tidak ada, sudah tidak beredar lagi. Ya yang lainnya normal. Harga satu liternya juga sudah normal. HET-nya sudah Rp15.700 per liter,” jelasnya. (disway/c1/abd)