Oleh:
Ust. Saif Umar, S.Sos., M.Pd.. Al Hafizh
(Direktur Pesantren Istana Quran Lampung)
SETIAP manusia pasti menginginkan kebahagiaan, kenyamanan dan kesuksesan dalam hidupnya.
Tak terkecuali kita sebagai seorang muslim. Tentu memimpikan pula kesuksesan baik di kehidupan dunia maupun akhirat sebagaimana dalam doa yang selalu kita untaikan di setiap salat kita.
“Rabbana atina fiddun‘ya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adza bannar”.
Islam adalah agama yang mendidik umatnya untuk menjadi orang-orang yang tidak hanya sukses akhirat tetapi juga mendidik agar umatnya meraih sukses dunia.
Untuk meraih kesuksesan dunia akhirat itu, Allah SWT juga telah memberikan petunjuk-Nya dalam Alquran. Kitab suci umat Islam ini merupakan pedoman hidup manusia sekaligus menjadi resep bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
Di dalam Alquran, banyak sekali ditemukan ayat-ayat yang berbicara tentang kesuksesan dan orang-orang sukses.
Namun terkadang banyak manusia yang salah faham dalam mendefinisikan kesuksesan sehingga mengartikan kesuksesan itu hanya sekedar diukur dengan keberhasilan dalam mengumpulkan harta benda dunia tetapi melupakan bekal untuk akhirat.
Kesuksesan di dunia haruslah menjadi dasar pencapaian kehidupan sukses di akhirat. Seorang mukmin sebaiknya menjaga dirinya dari bahaya fitnah yang disebabkan harta dan kedudukan.
Ia harus tetap mempertahankan agama dan keimanannya serta menunaikan kewajibannya sebagai seorang Muslim yang beriman agar memperoleh kesuksesan yang sama di akhirat.
Kesalahan dalam menyikapi kehidupan dunia sering terjadi disekitar kita. Banyak saudara kita berupaya maksimal untuk hanya mendapatkan pesona dunia, menghabiskan banyak waktu bekerja keras menumpuk harta mengejar kebahagiaan duniawi dan mengabaikan menyiapkan bekal untuk akhirat.
Pencinta dunia bahkan sedikit saja menyisakan waktunya untuk amal akhirat di sela-sela kesibukan kerjanya atau di waktu luangnya dan di kala ia sehat.