PRINGSEWU - Rencana pemindahan (relokasi) gedung SMPN 1 Pringsewu kembali mengemuka. Pemindahan lokasi sekolah tampaknya dengan banyak pertimbangan.
Selain keberadaan tanah yang tak mungkin lagi dikembangkan untuk pembangunan sarana dan prasarana baru, juga kondisi bangunan yang kurang representatif. Rencana relokasi ini diungkapkan Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas saat melakukan silaturahmi dan bertatap muka dengan jajaran SMPN 1 Pringsewu di Aula Laboratorium.
Selain menyerahkan tali asih meski hanya singkat, bupati juga menyinggung rencana untuk merelokasi SMPN 1 Pringsewu ke lokasi lain yang lebih luas dan representatif.
"Mudah-mudahan bisa terealisasi pada 2026 atau 2027," ungkap Riyanto.
Meskipun, kata Riyanto, bukan hal yang mudah untuk mendapatkan tanah yang luas di Kecamatan Pringsewu. "Kendalanya adalah untuk mendapatkan lahan seluas 9.000 meter persegi yang tidak mudah," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Riyanto menyerahkan tali asih kepada guru yang memasuki purnabakti, pengurus MKKS, dan santunan kepada siswa yatim-piatu.
Riyanto dalam amanatnya mengaku bangga serta haru dapat bersilaturahmi ke SMPN 1 Pringsewu, tempat dirinya dulu bersekolah serta memberikan sejarah dalam kehidupannya. Riyanto juga menyampaikan bahwa belajar serta disiplin itu menjadi penting karena akan menjadi bekal di kemudian hari.
"Ingat, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak. Saya sebagai alumni SMPN 1 Pringsewu tidak menyangka bisa menjadi bupati,’’ ujarnya.
Riyanto berharap seluruh siswa-siswi SMPN 1 Pringsewu dapat melakukan tujuh kebiasaan agar bisa menjadi Anak Indonesia Hebat. ’’Yakni bangun pagi; beribadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing; berolahraga; makan sehat dan bergizi; gemar belajar; bermasyarakat; serta tidur dan istirahat yang cukup,’’ harapnya. (*)