Teknologi Hormon Rekombinan Bentuk Transformasi Budi Daya Ikan Air Tawar

KENALKAN: Unila memperkenalkan teknologi hormon rekombinan di Lamtim, tranformasi budi daya ikan air tawar.-FOTO TIM DISEMINASI HASIL RISET UNILA -

BANDARLAMPUNG  -  Universitas Lampung (Unila) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sektor perikanan di daerah. 

Salah satu kegiatan unggulannya tahun ini adalah program Transformasi Teknologi Budi Daya Ikan Air Tawar melalui Inovasi Hormon Rekombinan yang dilaksanakan di Desa Waymili, Kecamatan Gunungpelindung, Kabupaten Lampung Timur, pada Senin (28/7).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat: Diseminasi Hasil Riset Unila Tahun 2025, yang diketuai oleh Munti Sarida, Ph.D., dengan anggota tim Deny Sapto Chondro Utomo, M.Si. dan Yeni Elisdiana, M.Si. 

BACA JUGA:Kunyit Lokal Tembus Pasar Global

Ketiganya merupakan dosen dari Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian Unila.

Mitra dalam program ini adalah Pokdakan Mili Sejahtera Bersatu, kelompok pembudidaya ikan air tawar yang menghadapi tantangan serius berupa pertumbuhan ikan yang lambat. Masalah tersebut berdampak pada efisiensi budidaya, risiko penyakit, serta potensi kerugian akibat kegagalan panen.

Melalui pendekatan ilmiah dan kolaboratif, tim Unila memperkenalkan teknologi hormon pertumbuhan rekombinan atau recombinant Growth Hormone (rGH) sebagai solusi untuk mempercepat pertumbuhan ikan, khususnya pada tahap pendederan hingga pembesaran. 

Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas benih ikan, menekan biaya produksi, dan mendongkrak hasil panen. Program disusun dalam empat tahapan utama, yakni, Survei dan Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilakukan pada 28 Juni 2025.

Untuk Penyuluhan dan Pelatihan – Diselenggarakan pada 28 Juli 2025 di Balai Desa Way Mili, dengan narasumber dari tim akademik dan praktisi. 

Kegiatan diawali dengan sambutan dari perwakilan Gapoktan, Bapak Suharno; perwakilan Pokdakan, Bapak Mukliono; dan Ketua Tim, Ibu Munti Sarida, Ph.D.

Materi yang disampaikan meliputi, Pengenalan rGH oleh Deny Sapto Chondro Utomo, M.Si., Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) oleh Munti Sarida, Ph.D., Praktik aplikasi rGH oleh Yeni Elisdiana, M.Si, Sesi tambahan juga menghadirkan Penyuluh Perikanan Lampung Timur Leonardo Bambang Diwi Dayanto, S.Pi., M.Si yang memberikan dukungan teknis dan perspektif dari sisi pembinaan dan kebijakan daerah. Penyuluhan dan Pelatihan yang berlangsung pada 28 Juli 2025 di Balai Desa Way Mili. 

Serta Ketua Tim Pengabdi, Munti Sarida, Ph.D. Sesi materi meliputi pengenalan rGH oleh Deny Sapto Chondro Utomo, CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) oleh Munti Sarida, dan praktik aplikasi rGH oleh Yeni Elisdiana.

Pendampingan Lapangan, yaitu praktik aplikasi hormon rGH langsung di beberapa kolam milik anggota Pokdakan. Evaluasi Program, yang akan dilakukan untuk mengukur keberhasilan dan dampak teknologi terhadap produktivitas budidaya.

Menurut Munti Sarida, program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan keterampilan masyarakat Pokdakan dalam teknologi budidaya ikan, Memberikan pendampingan dan fasilitasi praktik budidaya dengan benih lele berkualitas, Membangun kemitraan berkelanjutan antara perguruan tinggi dan masyarakat pembudidaya.

Tag
Share