METRO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Metro meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD), yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti. Meski wabah ini telah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB), masyarakat diimbau tidak panik.
Ketua Komisi II DPRD Metro Ancilla Hernani mengungkapkan pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah penyebaran virus DBD.
“Masyarakat jangan terlalu panik terkait KLB DBD di Kota Metro. Tetap waspada dan terus menjaga kebersihan serta kesehatan lingkungan. Tindakan pencegahan yang tepat akan sangat membantu dalam menanggulangi wabah ini,” ujar Ancilla.
BACA JUGA:Garis Kemiskinan Lampung Meningkat
DPRD Kota Metro, kata Ancilla, telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta sejumlah rumah sakit di kota tersebut untuk mengantisipasi lonjakan pasien DBD.
Pada 9 Januari lalu, Komisi II DPRD memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) dan Kabid Kesehatan serta pihak rumah sakit di Kota Metro untuk membahas penanganan KLB DBD yang ramai diperbincangkan di media.
“Kami telah menghubungi Kadis Kesehatan untuk mengingatkan antisipasi dan memastikan langkah-langkah preventif untuk mengatasi DBD, yang memang terjadi setiap siklus lima tahunan,” tambahnya.
Ancilla mengungkapkan bahwa ada peningkatan signifikan pada jumlah kasus DBD di Kota Metro, sekitar 600 persen. Namun, setelah dilakukan verifikasi, diketahui bahwa lonjakan tersebut disebabkan oleh pasien dari luar Kota Metro yang dirujuk ke rumah sakit di kota ini.
“Dari data yang kami peroleh, ditemukan lonjakan 600 persen, namun ternyata pasien tersebut bukan warga Kota Metro. Pasien dari luar kota yang dirujuk ke rumah sakit di Metro membuat angka kasus DBD terlihat tinggi. Namun, pasien yang ada di Kota Metro masih dapat dikendalikan dengan baik,” jelasnya.
Ancilla juga mengingatkan masyarakat untuk mengenali gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta ruam berbentuk bintik merah yang muncul di tubuh.
Komisi II DPRD Kota Metro, lanjutnya, terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau perkembangan kasus DBD. “Dinas Kesehatan berkomitmen untuk melanjutkan semua program pencegahan yang telah direncanakan. Program tersebut melibatkan seluruh kader, dari tingkat posyandu hingga layanan kesehatan masyarakat, dengan prioritas untuk menangani lonjakan pasien,” tandasnya. (rur/c1/abd)