Dirintis sejak SMA, Usaha Tahu Mas Puguh Beromzet Ratusan Juta
HOME INDUSTRY: Proses pembuatan tahu Mas Puguh di Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Wayhalim, Bandarlampung. --FOTO MK-KHANSA AZZAHRA
BANDARLAMPUNG - Usaha tahu milik Mas Puguh merupakan satu dari sekian banyak industri rumahan yang berkembang di Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Wayhalim, Bandarlampung. Usaha ini sudah berdiri sejak 1996 dengan produksi tahu 4.000 buah per hari.
Puguh Santoso (51) mengungkapkan, dirinya merintis usaha ini sejak di bangku SMA. ’’Saya belajar buat tahu dari om saya. Terus saya kepikiran buat usaha tahu sendiri dengan modal seadanya,” ucapnya.
Produksi pembuatan tahu, kata Puguh, membutuhkan sekitar 50 kilogram kedelai per hari. ’’Modal kurang lebih Rp1 juta untuk keperluan gas, minyak, plastik, kedelai, dan kayu bakar. Setiap hari tahu yang saya buat pasti habis, tidak ada yang sisa. Produksi dari pukul 0.8.00 WIB. Hingga menjelang sore, konsumen sudah banyak yang datang ambil tahu,” katanya.
Puguh mengungkapkan bahwa dirinya menjual tahu ke Pasar Karanganyar, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan. ’’Ada juga masyarakat di sekitar sini yang membeli langsung untuk dijual lagi atau dibuat makanan,’’ ungkapnya.
Puguh mengaku penghasilan yang didapat dari menjual tahu gunting dan tahu putih mampu menyentuh ratusan juta rupiah per bulan. ’’Karena di sini banyak yang buat tahu, jadi ada tempat penampungan limbahnya. Biar masyarakat lain tidak merasa terganggu,” ujarnya
Pemerintah Kota Bandarlampung, kata Puguh, telah menjadikan kelurahan ini wisata edukasi mengingat banyak industri tahu dan tempe. ’’Sebelum ditetapkan pun, sudah banyak pelajar yang berkunjung datang untuk belajar proses pembuatan tahu. Pernah pelajar dari Tulangbawang datang ke sini. Saya bilang kalau untuk 5-10 orang bisa. Kalau lebih dari itu tidak memungkinkan. Apalagi jalan sempit, mobil tidak bisa masuk,” katanya.
Puguh merasa senang kalau ada pelajar yang datang untuk belajar. ’’Saya harap informasi yang saya berikan bermanfaat dan menjadi berkah,’’ ungkapnya. (*)