BLAMBANGAN UMPU – Aksi diduga oknum polisi yang diduga membawa senjata di Kampung Sunsang, Kecamatan Negeri Agung, Way Kanan, Lampung, memicu kepanikan di kalangan warga.
Kejadian ini hampir berujung pada tindakan kekerasan terhadap oknum yang disebut-sebut bertugas mengamankan area PT Adi Karya Gemilang (AKG).
Beruntung, aksi tersebut berhasil diredam setelah mendapat nasehat dari tokoh-tokoh masyarakat setempat, dan kedua polisi tersebut akhirnya pulang dengan selamat.
Menurut seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan demi alasan keamanan, pengepungan terhadap dua oknum berpakaian preman itu terjadi secara spontan.
Kejadian tersebut dipicu oleh keluhan warga terhadap sikap arogan oknum tersebut yang diduga kerap menembakkan senjata ke udara, menciptakan rasa takut di kalangan masyarakat setempat.
Kejadian bermula ketika warga melihat dua oknum polisi tersebut melintas di depan Balai Kampung Sunsang.
BACA JUGA:Pj Bupati Firsada Terima Penghargaan Predikat Opini WTP 10 Kali Berturut-Turut
Oknum itu, membawa senjata laras panjang tanpa mengenakan seragam dinas.
Warga kemudian memberhentikan kendaraan yang mereka tumpangi untuk bertanya.
Oknum tersebut menjelaskan bahwa mereka sedang memburu pencuri buah sawit milik PT AKG Sunsang. Mereka bahkan menggeledah rumah warga yang diduga terlibat dalam pembelian sawit curian.
Salah seorang warga yang memiliki usaha jual beli sawit dan getah karet mengatakan bahwa polisi dan security PT AKG Sunsang telah menggeledah rumahnya dan menanyakan surat izin usaha.
“Mereka melarang saya membeli sawit dan menggeledah rumah saya. Mereka juga meminta saya menunjukkan Surat Izin Usaha,” ungkap warga tersebut.
BACA JUGA:Petugas Damkar Evakuasi Anjing Liar Masuk Kontrakan di Tulang Bawang
Warga yang merasa resah dengan kehadiran oknum aparat bersenjata laras panjang di pemukiman mereka mulai menuntut penjelasan lebih lanjut tentang surat tugas dan izin dari polisi.
Beberapa warga bahkan melaporkan bahwa sebelum memasuki Kampung Sunsang, oknum tersebut sempat mengokang senjata saat melintas di jembatan gantung kampung, yang memicu ketakutan.