RADAR LAMPUNG, BANDAR LAMPUNG – Warga Bandarlampung mengeluhkan kondisi Jalan Alimudin Umar, Campang, Sukabumi, yang sangat memprihatinkan.
Jalan ini tidak hanya rusak parah dengan banyak lubang, tetapi juga sangat berdebu sehingga mengganggu saluran pernapasan warga dan menimbulkan risiko kecelakaan bagi pengendara.
Sejak empat tahun lalu, jalan yang menghubungkan Jalan Soekarno-Hatta dan Pangeran Antasari ini belum mendapatkan perbaikan.
Jalan ini sering dilintasi truk-truk bertonase besar, yang semakin memperburuk kondisi jalan dan menyebabkan debu tebal yang mengganggu aktivitas warga dan pedagang.
Rini, seorang pemilik warung makan, mengungkapkan bahwa dalam sehari ia harus beberapa kali menyiram jalan untuk mengurangi debu dari kendaraan yang melintas. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah pelanggan di warungnya.
Warga yang rumahnya berada di sisi jalan juga mengeluhkan masalah kesehatan, terutama gangguan saluran pernapasan akibat debu. Mereka meminta pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa jalan yang berlubang dan berdebu di Jalan Alimudin Umar tidak pernah sepi dari lalu lintas.
Jalan ini juga merupakan alternatif akses menuju Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur, sering dilalui truk proyek yang menambah beban kerusakan.
BACA JUGA:Eks Anggota JI Lampung Deklarasikan Pembubaran, Kembali ke NKRI
Sebelumnya Pemerintah Kota Bandarlampung telah menganggarkan dana sebesar Rp10 miliar untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak di 20 kecamatan pada tahun 2024.
Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandarlampung Muhaimin menyatakan sejumlah ruas jalan telah diperbaiki oleh pihaknya sejak awal 2024.
’’Sejak awal tahun ini, kami telah memperbaiki sekitar 80 ruas jalan secara berkala, termasuk di Jalan Legundi dan beberapa jalan di Kecamatan Tanjungsenang yang diperbaiki tepat sebelum bulan Ramadan,” ujarnya pada Jumat (26/4).
Muhaimin menjelaskan bahwa perbaikan yang dilakukan pada awal tahun 2024 ditargetkan terutama pada jalanan protokol di Bandar Lampung yang mengalami tingkat kerusakan di atas 50 persen.
“Prioritas perbaikan kami adalah ruas jalan dengan tingkat kerusakan di atas 50 persen,” katanya.
Sementara itu, perbaikan pada ruas jalan dengan tingkat kerusakan di bawah 50 persen akan dilakukan secara bertahap melalui pemeliharaan rutin setiap bulannya.
“Perbaikan ruas jalan dengan tingkat kerusakan di bawah 50 persen, seperti jalan lingkungan, akan dilakukan dengan metode tambal sulam melalui pemeliharaan rutin,” jelasnya.
Ditanya mengenai anggaran yang digunakan untuk proses perbaikan jalan di 20 kecamatan tersebut, Muhaimin menyebutkan angka Rp10 miliar yang berasal dari dana APBN.
“Kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar dari dana APBN untuk perbaikan ruas jalan di 20 kecamatan. Namun, detail teknis lokasi perbaikan akan ditangani oleh bidang Bina Marga,” ucapnya.
BACA JUGA:Sedih, Besok Hendak Dipanen Petani di Abung Pekurun Kehilangan Tanaman Singkong 2 Ton Karena Dicuri