Pemkot Bandar Lampung Gelar Operasi Pasar Mulai 7 Oktober

Dinas Perdagangan Bandarlampung menjadwalkan operasi pasar mulai 7 Oktober 2025 untuk menjaga harga kebutuhan pokok stabil. -FOTO IST -

BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Perdagangan akan menggelar operasi pasar guna menekan lonjakan harga bahan pokok. 

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung mulai Selasa, 7 Oktober 2025, dan menyasar seluruh kecamatan di Kota Tapis Berseri.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Erwin, mengatakan operasi pasar akan dilaksanakan secara bertahap.

“Insya Allah minggu kedua Oktober, tepatnya mulai tanggal 7. Mekanismenya satu kecamatan satu hari, ditempatkan di masing-masing kelurahan,” jelasnya, Selasa (30/9/2025).

Menurut Erwin, pola tersebut dipilih agar pelaksanaan lebih merata dan masyarakat mudah mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau. “Operasi pasar ini juga langkah antisipasi menjelang akhir tahun, di mana biasanya permintaan meningkat dan harga berpotensi naik,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan kecamatan, kelurahan, hingga ritel untuk memastikan ketersediaan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak, dan telur.

“Harapannya, partisipasi masyarakat maksimal sehingga tujuan stabilisasi harga dan distribusi kebutuhan pokok bisa tercapai,” tambahnya.

Sebelumnya, harga ayam ras di sejumlah pasar tradisional Bandar Lampung terpantau naik sejak awal September. Kenaikan ini dipicu penurunan stok akibat curah hujan tinggi di daerah produsen serta meningkatnya biaya pakan.

Berdasarkan pantauan di Pasar Gintung, Kamis (11/9), harga ayam potong berada di kisaran Rp30.000–Rp33.000 per kilogram, naik sekitar 10–15 persen dari harga awal bulan. Kondisi ini membuat sebagian pembeli mengurangi jumlah belanja, sementara pedagang mengeluh dagangan sulit habis.

Pengusaha kuliner pun turut terdampak. Dedi, pemilik usaha ayam geprek di kawasan Tanjung Karang, mengaku harus mengurangi porsi dagangan agar tidak merugi. “Kalau harga masih tinggi sampai akhir bulan, kemungkinan harga jual terpaksa naik,” ungkapnya.

Dinas Perdagangan memastikan ketersediaan ayam ras di Bandar Lampung masih mencukupi dan terus menyiapkan langkah strategis agar harga tidak semakin melonjak. Selain operasi pasar, pemantauan harga harian di seluruh UPT pasar juga diperketat untuk memastikan distribusi berjalan lancar. (mel/c1/abd)

Tag
Share