BANDARLAMPUNG - Tour Krakatau pada Festival Krakatau atau K-Fast tahun 2024 dialihkan ke Tour Pulau Sebesi pada Agustus mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Lampung Bobby Irawan mengatakan, Tour Krakatau dialihkan ke Tour ke Pulau Sebesi.
Hal tersebut, kata Bobby Irawan dikarenakan karena kondisi Gunung Anak Krakatau yang saat ini dalam keadaan aktif dan membahayakan.
Tour ke Pulau Sebesi yang merupakan rangkaian dari K-Fest 2024 ini akan diikuti 24 finalis lomba video pariwisata.
"Kita sudah umumkan semalam (minggu malam, red) finalisnya ada 24 orang. Nanti mereka tour disampaikan media, influence, san lainnya. Target kita 50 sampai 60 orang yang berangkat," ujar Bobby Irawan kepada Radar Lampung, Senin 8 Juli 2024.
Tour Sebesi itu, disampaikan Bobby Irawan akan menggunakan paket wisata dari tour guide lokal Pulau Sebesi.
Lanjut Bobby Irawan, para finalis lomba video pariwisata ini akan membuat konten terkait keindahan di sekitar Krakatau.
"Finalis ini dapat hadiah Tour Sebesi untuk ambil keindahan wisata disekitar Krakatau. Baru pemenang kita umumkan lagi siapa yang juara 1, 2, dan 3-nya," tuturnya.
Disinggung terkait evaluasi dari penyelenggara K-Fest dari 5 sampai 7 Juli 2024 di Lapangan Korpri Komplek Kantor Gubernur Lampung dirinya mengklaim berjalan lancar.
"Saya masih menunggu laporan. Kalau target kunjungan Insya Allah tercapai sekitar 30 sampai 50 ribu pengunjung," ucapnya.
Pada K-Fest 2024 ini, dirinya menyebut ingin memulai citra yang sebelumnya sempat ramai pada pelaksanaan PRL 2024 lalu karena dikeluarkan masyarakat dengan mahalnya tiket masuk.
"Kita mau nunjukin ini festival rakyat, tidak ada tiket masuk, tidak berbayar, dan sebagainya. Kita rasa juga untuk memulihkan citra kita yang sebelumnya PRL dibilang mahal dan sebagainya," ungkapnya.
"Alhamdulilah semua berjalan lancar dan tidak ada masalah. Masyarakat tidak ada masalah. Kita kerjasama dengan jaringan seluler untuk tahu berapa yang datang ke sana," sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengaku bahwa K-Fest ini merupakan event kolaborasi dan tidak sepenuhnya menggunakan anggaran dari APBD.
"Kita tetap kolaborasi kayak PSMTI kemarin itu bener-benar dari saudara-saudara kita. Memang kita kolaborasi kita bantu kelancaran perizinan, kesehatan dan lainnya," terangnya.