PHRI Sebut Okupansi Hotel Menurun Selama Libur Lebaran

Ilustrasi Foto Pixabay--
JAKARTA - Okupansi hotel di Indonesia selama libur Lebaran 2025 mengalami penurunan sebesar 20% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, penurunan tersebut terjadi di sejumlah daerah, seperti di Solo, Yogyakarta dan Bali.
"Lebih rendah dari tahun lalu. Tadi saya sempat menelepon beberapa daerah. Solo, Yogya, Bali. Turun rata-rata sekitar 20 persen dari tahun lalu," katanya setelah menghadiri open house di rumah dinas Rosan Roeslani di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Selasa (1/4).
Ia menyebutkan penurunan okupansi hotel selama libur Lebaran 2025 ini dipengaruhi oleh melemahnya daya beli masyarakat. Hal ini tercermin dari proses reservasi atau pemesanan hotel yang lebih lambat bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, Hariyadi menambahkan lama menginap di hotel juga lebih singkat dan tidak berlanjut hingga akhir libur Lebaran pada Senin (7/4) mendatang.
"Nggak sampai tanggal 7. Seperti di Solo, tanggal 4, tanggal 5 (tamu) langsung sudah check out. Di Jogja tanggal 6, Bali menurun juga. Bali itu nggak full sampai tanggal 7," ungkapnya.
Ia berharap pemerintah bisa mengevaluasi kembali anggaran belanja guna meningkatkan tingkat okupansi hotel di Indonesia saat ini.
Sebab, sektor pemerintahan masih menjadi pasar yang signifikan bagi industri perhotelan, dengan kontribusi mencapai 40 persen.
"Kalau pemerintah tidak melakukan eksekusi untuk spending-nya, pasti akan banyak (hotel) yang tutup lagi," tuturnya.
Hariyadi mengungkapkan sebelum libur Lebaran 2025, dua hotel di Bogor terpaksa tutup.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah untuk membantu memulihkan tingkat okupansi hotel di Indonesia.(*)