BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengintensifkan masyarakat di daerah ini untuk menanam cabai di pekarangan guna memenuhi konsumsi di tengah kenaikan harga cabai.
’’ Menanam cabai di pekarangan rumah dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi kenaikan harga cabai yang terjadi saat ini," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi di Bandarlampung, Jumat (10/11) . Ia mengatakan adanya kenaikan harga cabai beberapa waktu ini terjadi akibat fenomena iklim El Nino yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman cabai tidak terjadi secara maksimal. "Pemerintah saat ini tengah berupaya menghidupkan kembali program lama, yaitu melakukan penanaman cabai di pekarangan rumah masing-masing. Mungkin tahun depan program ini kembali dilakukan untuk mengatasi naik turunnya harga cabai, agar tidak mengganggu konsumsi," ujarnya pula. Kusnardi menyatakan pula bahwa pemerintah daerah setempat akan terus mengintensifkan penanaman cabai di pekarangan rumah masyarakat, untuk membantu memenuhi konsumsi cabai sehari-hari. "Masyarakat dapat menanam tanaman cabai di pekarangan sebanyak tiga sampai lima batang yang ditanam di pot ini sudah cukup. Karena konsumsi cabai ini paling hanya 10-20 gram per kapita per hari, tidak terlalu banyak," katanya lagi. Menurut dia, biasanya di tahun sebelumnya pemerintah daerah juga mengalokasikan bantuan bibit cabai kepada masyarakat agar menanam cabai di pekarangan rumah dengan jumlah bibit yang diberikan sekitar 10 batang per rumah tangga. "Dengan melakukan penanaman cabai di pekarangan rumah, setidaknya masyarakat tidak perlu bingung saat ada kenaikan harga cabai, sebab ada cadangan cabai di rumah masing-masing. Nanti akan diberikan lagi bibit ini ke masyarakat," ujarnya. Tanggapan atas adanya upaya memperluas kembali penanaman cabai di pekarangan rumah dikatakan oleh salah seorang warga di Kota Bandarlampung, Devina. "Kebetulan sudah lama gemar menanam tanaman, dan ada beberapa pot yang ditanam cabai. Karena kalau di kota tidak banyak lahan yang bisa ditanami, sehingga memanfaatkan halaman rumah yang sempit ini," kata Devina. Ia mengatakan dengan adanya sejumlah tanaman cabai yang ia tanam di pekarangan rumah, dapat membantu memenuhi konsumsi cabai rumah tangga. "Kalau cabainya bisa berbuah lebat, untuk membuat sambal ataupun jadi pelengkap masakan sehari-hari cukup. Setidaknya karena punya sendiri jadi tidak perlu beli ke pasar," kata dia lagi. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyatakan bahwa indeks harga konsumen (IHK) gabungan dari dua kota di Provinsi Lampung pada Oktober 2023 tercatat mengalami inflasi 0,30 persen. Bila dilihat dari sumbernya inflasi di Oktober ini terjadi akibat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, salah satunya komoditas cabai yang mengalami kenaikan harga. Andil ragam jenis cabai terhadap inflasi di Oktober, yaitu cabai rawit sebesar 0,096 persen, dan cabai merah 0,083 persen. Upaya untuk tetap menjaga ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan, pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas menyatakan bahwa adanya pertanian di perkotaan atau urban farming dapat menjadi alternatif masyarakat memenuhi konsumsi rumah tangga akan beberapa jenis pangan. (ant/ c1/ abd)
Kategori :