“Bila semula jarak pembatas jalan per tiga belas meter, kini per delapan meter atau bahkan bisa per lima meter. Perlu juga disiapkan secara khusus mobil penanganan di jalur tertentu yang rawan kecelakaan,” terangnya.
Ia melanjutkan, pada momen jelang dan pasca lebaran ini pemerintah juga perlu memperhatikan dan mempertimbangkan terkait kenaikan harga tiket pesawat. “Banyak yang mengeluhkan harga tiket domestik saat sebelum dan setelah hari Raya Lebaran sangat drastis kenaikannya melebihi harga tiket internasional,” sesalnya.
Pada lebaran ini, terusnya, dapat dilihat pada pemberitaan banyak penumpang mengambil skema transit ke luar negeri dahulu untuk menuju ke asal tujuan agar menghindari kenaikan harga tiket pesawat.
Hal ini tentu harus menjadi perhatian khusus pemerintah agar memberikan batas ambang wajar untung harga tiket pesawat maupun travel.
BACA JUGA:Sekelompok Gajah Rusak Rumah Warga
“Untuk para pengemudi yang akan melakukan perjalanan mudik perlu juga diperhatikan kondisi kesehatan. Khususnya pengemudi angkutan umum (bus dan travel) jangan karena ingin mengejar target maka mengabaikan kondisi kesehatan. Waktu istirahat sangat penting untuk melakukan perjalanan jarak jauh agar terhindar dari kecelakaan akibat letih,” tuturnya.
Dengan adanya penambahan rest area akan memudahkan para pengemudi untuk melakukan istirahat agar perjalanan menjadi aman dan selamat. “Menurut saya, untuk evaluasi tahun 2025 akan menjadi ekstra lebih bagi para stakeholder dalam penanganan arus mudik nantinya,” ucapnya.
Hal itu dikarenakan proyeksi arus mudik akan sangat meningkat. Berakhirnya masa pandemi Covid-19 dan urbanisasi akan signifikan pengaruhnya pada arus mudik lebaran 2025.
“Kita ketahui pemudik tahun 2024 banyak dari Pulau Jawa ke Sumatera maupun lintas Tol Trans Jawa. Dan menjadi perhatian juga bagi para stakeholder perlu memperhatikan sarana dan prasarana jalur pemudik agar menjadi aman demi keselamatan para pengemudi,” ucapnya.
Perbaikan sarana meliputi perbaikan kerusakan jalan, penerangan lampu saat malam hari dan rambu lalu lintas yang dilihat oleh para pengemudi. Sebab, kata dia, selama ini banyak para pengemudi mengeluhkan minimnya lampu penerangan baik di jalan tol maupun non tol.
“Semoga dengan adanya masukan dan saran dari para pengemudi tahun 2024 ini akan menjadi evaluasi yang baik untuk mudik 2025 sehingga lebih aman, nyaman, dan selamat hingga sampai tujuan,” tandasnya. (pip/c1/fik)