LAMPUNG SELATAN, RADAR LAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meninjau arus balik lebaran di Pelabuhan Bakauheni, Sabtu 13 April 2024.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Arinal juga memimpin Rapat Koordinasi Lintas Sektoral terkait Kesiapan Penanganan Arus Balik Hari Raya Idul Fitri 1445 H, di Ruang Rapat VIP Kantor ASDP Bakauheni.
Pada rakor tersebut, Gubernur Arinal menyoroti kesiapan fasilitas infrastruktur juga potensi penambahan jumlah pemudik pada arus balik. "Jumlah yang kembali bertambah. Jadi pada waktu datang, jumlahnya x dan pada waktu kembali x plus. Tentunya kita harus memastikan kesiapan pelayanan dan jadwal penyeberangan," kata Gubernur Arinal.
Untuk itu, Gubernur Arinal meminta agar seluruh stakeholder terkait, khususnya media secara masif mempublikasikan jadwal keberangkatan dari pelabuhan Bakauheni dan pelabuhan lain sehingga informasi tersebut bisa sampai kepada masyarakat.
Gubernur mengimbau masyarakat untuk dapat memperkirakan jadwal keberangkatan sesuai jadwal libur sekolah atau masuk kantor sehingga tidak terjadi penumpukan saat puncak arus balik.
"Saya melihat, semua fasilitas yang kita siapkan sudah sangat memadai tetapi jumlah penduduk selalu bertambah. Ini yang membuat bagaimana ini berkorelasi dengan baik dalam kesiapan pelayanan dan infrastruktur. Saya yakin tidak ada masalah, karena semua pihak sudah bekerja maksimal," kata Gubernur.
Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika menuturkan, kunci keberhasilan kesiapan penanganan arus balik tidak hanya terletak pada lancarnya arus penyeberangan, namun juga ditentukan oleh faktor lain. Di antaranya, penurunan angka kecelakaan lalu lintas dan gangguan kamtibmas.
"Saya sampaikan disini bahwa H+3 lebaran, situasi dan kondisi Provinsi Lampung dalam keadaan kondusif. Gangguan kamtibmas juga tidak ada yang signifikan, kecelakaan lalu lintas juga demikian," kata Kapolda Lampung.
Dalam rangka mendukung kelancaran arus balik, Polda Lampung telah memetakan wilayah-wilayah di Provinsi Lampung yang memiliki tingkat kerawanan. Seperti kerawanan bencana longsor, baik di jalur lintas barat, lintas timur maupun lintas tengah.
Melalui kolaborasi dan koordinasi yang baik dengan seluruh stakeholder, Kapolda Lampung mengaku telah menyiagakan alat berat pada titik wilayah yang memiliki tingkat kerawanan.
"Dari hasil koordinasi, semua alat berat sudah on position. Sehingga saat terjadi bencana, dalam waktu cepat sudah bisa tertangani. Kecuali kalau itu perlu penanganan lebih dari satu hari, harus diputar balik," jelasnya.
Merujuk data Polda Lampung, jumlah kendaraan yang tiba di pelabuhan Bakauheni pada H-10 sampai dengan 11 April lalu sebanyak 150.000 unit. Diperkirakan, jumlah kendaraan yang kembali ke Pulau Jawa relatif sama sehingga tentunya akan menimbulkan kepadatan.
Sebagai langkah antisipasi, Polda Lampung telah menyiapkan delaying system yaitu memperlambat arus kendaraan yang menuju pelabuhan Bakauheni dengan memperhitungkan secara detail jumlah kendaraan yang akan kembali, kapasitas dan jumlah kapal, waktu tempuh dan bongkar muat, kapasitas rest area dan buffer zone di jalan lintas serta fasilitas pendukungnya.
Kapolda menambahkan, Pelabuhan Panjang juga telah dioperasikan untuk melayani para penumpang yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat (kendaraan kecil) menuju Pelabuhan Ciwandan.
ASDP melayani para calon penumpang dengan menyiagakan tiga kapal penyeberangan yaitu KMP ALS Elvina, KMP Panorama dan KMP Amadea dengan 3 jadwal. Masing-masing pukul 12.00, 14.00, dan 16.00 sampai dengan 18 April 2024 mendatang.