"Harga normal biasanya Rp22.000, sekarang Rp45.000. Saya nggak tahu kalau harga daerah lainnya. Mungkin lebih mahal lagi," ujar Angga.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Lampura Hendri mengaku pemerintah daerah berkomitmen menjaga ketersediaan barang bersubsidi. Khususnya gas elpiji 3 kg, kata Hendri, saat ini PT Pertamina telah menambah alokasi sebanyak 11.000 tabung untuk disalurkan di Lampura.
"Sesuai perintah Bapak Pj. Bupati Aswarodi, kita terus melaksanakan koordinasi dengan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan agas elpiji 3 kg. Alhamdulillah, kita mendapatkan tambahan 11.000 dari sebelumnya 22.000 direalisasikan di Lampura," kata Hendri.
Dinas Perdagangan, kata Hendri, siap menampung aspirasi masyarakat bila kedapatan ada pangkalan atau agen nakal yang menjual gas elpiji 3 kg tidak sesuai HET kepada bukan yang membutuhkan. "Semisal menjual gas elpiji 3 kg kepada ASN, pengusaha, dan lainnya. Kita akan tindak sesuai peraturan perundang-undangan," tegasnya.
Hendri berharap ada peran serta masyarakat untuk ikut mengawasi gas elpiji 3 kg. "Ya, kita harapkan ada peran serta masyarakat ikut mengawasi. Kalau ada yang nakal, nanti direkomendasikan kepada aparat hukum menindaknya. Sebab, pemerintah daerah terbatas pengawasannya," ungkapnya. (*)
Berita ini sudah tayang di disway.id dengan judul: https://disway.id/read/776423/pasokan-lpg-subsidi-cukup-memenuhi-kebutuhan-masyarakat-lampung-utara