Musim Kemarau 2025 Diprediksi Dimulai April, Puncaknya Terjadi pada Agustus

Selasa 08 Apr 2025 - 20:48 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Agung Budiarto

Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam peninjauan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk pada 3 April 2025, menjelaskan adanya kemungkinan perubahan cuaca yang cepat dan ekstrem.

Dikatakannya, pola cuaca di awal April ini berpotensi memicu terbentuknya bibit siklon tropis di sekitar wilayah selatan Indonesia.

"Fenomena ini berpotensi menyebabkan peningkatan tinggi gelombang, kecepatan angin, serta curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya," ujar Dwikorita, yang berharap pemantauan ini dapat memberikan peringatan dini yang akurat bagi otoritas pelabuhan dan pengguna jasa transportasi.

BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk tiga hari ke depan, di mana wilayah Aceh dan sebagian Pulau Sumatra akan mengalami hujan sedang hingga lebat sepanjang Sabtu hingga Senin.

 

Selain itu, beberapa wilayah seperti Banten, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, serta Pulau Sulawesi, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua juga akan diguyur hujan dengan intensitas yang lebih tinggi.

Pada hari Sabtu, 5 April 2025, hujan lebat diperkirakan melanda wilayah Sumatra Utara, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

Sementara itu, pada Minggu, 6 April 2025, hujan lebat juga diperkirakan akan menggenangi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, dan Maluku.

Kemudian, pada Senin, 7 April 2025, peringatan dini hujan lebat dikeluarkan untuk wilayah Sumatra Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Lebih lanjut, BMKG juga memperingatkan tentang indeks ultraviolet sinar matahari yang akan mencapai puncaknya di siang hari selama periode ini.

Khususnya pada Minggu, 6 April 2025, BMKG mencatatkan kategori bahaya sangat ekstrem di angka >11 di sejumlah wilayah, seperti Banda Aceh, Medan, Bengkulu, Serang, Uluwatu, dan Nusa Penida.

Pihak BMKG mengimbau agar masyarakat waspada terhadap potensi bahaya cuaca ekstrem, dengan menghindari paparan sinar matahari langsung pada siang hari, terutama di jalur mudik.

Disarankan untuk mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam, serta mengoleskan tabir surya SPF 30+ setiap dua jam, bahkan pada hari berawan atau setelah berenang dan berkeringat. (bmkg/c1/abd)

 

Kategori :