Rumah Sederhana Almarhum AKP Anumerta Lusiyanto, Pagar Terbuat dari Bambu, Dikenal Sosok Rajin Ibadah

Minggu 23 Mar 2025 - 06:46 WIB
Reporter : Agus Suwignyo
Editor : Rizky Panchanov

PRINGSEWU - Mendung duka masih terlihat jelas menggelayuti keluarga besar AKP (Anumerta) Lusiyanto, Kapolsek Negarabatin yang tinggal di Kelurahan Fajaresuk, Pringsewu. 

Almarhum dikenal oleh keluarga dan tetangga sebagai pribadi sederhana dan taat beribadah, perwira menengah itu merupakan satu dari tiga anggota Polri yang Gugur ketika menunaikan tugas dalam penggerebekan arena perjudian sabung ayam di Negarabatin, Waykanan.

Di rumah yang terlihat sederhana tersebut, dua papan bunga masih berjejer di tepi jalan menuju kediaman AKP Lusiyanto.

Di sekeliling lokasi juga masih banyak pepohonan membuat lingkungan itu cukup terasa asri. Mengingat Rumah "korban" terletak di bagian belakang tentunya untuk menuju ke sana harus terlebih dahulu melalui gang serta melewati rumah kerabat lainnya. 

Gang yang harus di lalui juga cukup sempit hanya dapat di lewati kendaraan roda Dua.

Rumah bercat kuning yang sangat sederhana kini sepi tertutup rapat, karena istri korban sedang ada kepentingan di pemakaman suaminya. Meski banyak menghabiskan tinggal di wilayah tugas bersama Tania istrinya, AKP (Anumerta) Lusiyanto juga kerap pulang ke Pringsewu. 

"Rumahnya di belakang rumah kami," terang Pamungkas, Adik Ipar almarhum.

Dikatakannya, kakak iparnya itu hanya sesekali pulang ke rumah mereka di Kelurahan Fajaresuk tersebut. Selebihnya AKP Lusiyanto lebih banyak berada di tempat tugasnya. 

"Selama ini bersama mbak (istrinya, red) tinggal di Waykanan," sebutnya.  

Sebelum bertugas di Waykanan, AKP Lusiyanto tersebut bertugas di Polres Tanggamus, baik ketika sudah perwira ataupun  saat masih Bintara. Almarhum menurutnya juga pernah berasan ingin pindah, meski ini hanya dikatakan sekilas.

Di mata keluarga dan tetangga, sosok AKP Lusiyanto di mata tetangga dan keluarga memiliki kepribadian baik dan agak pendiam. " Orangnya baik, termasuk dengan keluarga," ungkap Pamungkas. 

Selain itu, kakak iparnya tersebut juga perhatian dengan keluarga dan adiknya. 

Bahkan ketika akan pulang ke Fajaresuk pun selalu menawari adiknya yang bekerja di Bandar Lampung itu untuk pulang bersama. Termasuk sebelum peristiwa tragis yang merenggut nyawanya tersebut. 

"Sempat kontakan katanya mau pulang ke Fajaresuk. Karena saya di Bandarlampung Mas Lusi menawari saya untuk pulang bareng dan diminta menunggu," akunya. 

Namun justru dirinya kaget  setelah malam mendapat kabar kejadian itu. Dirinya pun tak menyangka bila kakaknya akan pergi secepat itu. AKP (Anumerta) Lusiyanto juga dikenal sosok yang taat beribadah. 

"Tetap puasa setahu saya termasuk dalam bertugas," terangnya. Tetangganya juga bersaksi bila korban memiliki kepribadian baik.

Kategori :