Pagu Dana Desa Waykanan Turun Rp1,4 Miliar

Ilustrasi dana desa--
BLAMBANGANUMPU – Berbeda dari tren beberapa tahun sebelumnya, pagu anggaran Dana Desa (DD) di Kabupaten Waykanan tahun 2025 mengalami penurunan cukup tajam.
Jika pada tahun 2024 Dana Desa tercatat sebesar Rp 194,1 miliar, maka pada tahun ini hanya mencapai sekitar Rp 192,7 miliar, atau terjadi penurunan lebih dari Rp 1,4 miliar secara kumulatif.
Penurunan ini berdampak cukup signifikan, terutama di wilayah Kecamatan Gunung Labuhan.
Dari 21 kampung yang ada di kecamatan tersebut, sekitar 70 persen kampung mengalami penurunan alokasi Dana Desa.
Bahkan dua kampung tercatat mengalami penurunan cukup drastis, yaitu Kampung Bengkulu Raman dan Kampung Gunung Baru.
Pagu Dana Desa Kampung Bengkulu Raman turun dari Rp 840 juta lebih pada 2024 menjadi Rp 685 juta lebih pada 2025.
Sementara Kampung Gunung Baru mengalami penurunan dari Rp 802 juta menjadi sekitar Rp 657 juta.
Selain dua kampung tersebut, penurunan juga terjadi di sebagian besar kampung lain di kecamatan ini, seperti Gunung Labuhan, Kayubatu, Tiuh Balak II, Sukarame, Bengkulu Tengah, Gunung Sari, Negeri Sungkai, Negeri Ujan Mas, Banjar Sakti, Bengkulu Jaya, Gunung Pekuon, dan Labuhan Jaya.
Meskipun penurunannya tidak sedrastis dua kampung sebelumnya, kondisi ini tetap memberi dampak pada kapasitas pembangunan desa secara umum.
Namun begitu, beberapa kampung tercatat justru mengalami peningkatan alokasi dana.
Kenaikan paling mencolok terjadi di Kampung Bengkulu, yang tahun ini menerima Dana Desa sebesar Rp 1,22 miliar, naik sekitar Rp 243 juta dari tahun sebelumnya.
Disusul Kampung Way Tuba yang meningkat sekitar Rp 122 juta menjadi Rp 954 juta.
Kenaikan juga tercatat di Kampung Bengkulu Rejo, Curup Patah, Negeri Mulya, Suka Negeri, serta Banjar Ratu.
Meski peningkatannya tidak setinggi dua kampung sebelumnya, kondisi ini tetap menjadi kabar baik di tengah tren penurunan secara umum.