Wajib Tahu! Ini 8 Dampak Sound Horeg bagi Kesehatan

Sound horeg dapat mengganggu kesehatan.-disway-

RADAR LAMPUNG - Di Indonesia, istilah sound horeg merujuk pada penggunaan pengeras suara berukuran besar dengan volume sangat tinggi, yang kerap dijumpai pada acara seperti konvoi motor, pesta jalanan, hingga hajatan.

Bagi sebagian orang, keberadaan sound horeg dianggap bagian dari hiburan dan ekspresi budaya. Namun, suara yang dihasilkan termasuk kategori kebisingan ekstrem dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jika terjadi berulang atau berlangsung lama.

Berikut 8 dampak kebisingan, khususnya yang bersumber dari sound horeg, terhadap kesehatan fisik maupun mental dikutip dari Medical News Today:

1. Gangguan Pendengaran

Paparan suara lebih dari 85 desibel dapat memicu kerusakan permanen pada pendengaran, termasuk noise-induced hearing loss (NIHL) dan tinnitus. Getaran kuat dari speaker berisiko merusak sel rambut halus di telinga bagian dalam. Kerusakan pendengaran ini bersifat permanen dan tidak dapat dipulihkan, bahkan dengan alat bantu dengar.

2. Masalah Kardiovaskular

Kebisingan yang dipicu oleh sound horeg dapat memicu lonjakan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Kondisi ini mendorong kenaikan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, hingga stroke. Karena sistem saraf otonom yang terus aktif, tubuh akan terus berada dalam kondisi siaga berkepanjangan.

3. Gangguan Tidur

Memutar sound horeg hingga larut malam bisa mengacaukan pola tidur. Bahkan suara samar dapat menghambat fase tidur nyenyak dan REM, mengurangi proses pemulihan tubuh, dan menyebabkan kelelahan kronis atau kantuk berlebihan di siang hari.

4. Stres dan Gangguan Psikologis

Paparan suara keras secara terus-menerus dapat menimbulkan rasa terganggu, kehilangan kendali terhadap lingkungan, hingga memicu kecemasan dan iritabilitas. Dampaknya tidak hanya emosional, tetapi juga memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.

5. Penurunan Konsentrasi dan Fungsi Otak

Kebisingan yang berkelanjutan dapat mengganggu fokus, daya ingat, dan kemampuan memproses informasi. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan bising berisiko mengalami hambatan belajar, terlebih jika rumah atau sekolah berada di area yang sering menggunakan sound horeg.

6. Risiko Lebih Besar pada Kelompok Rentan

Tag
Share