Pendekatan integratif mengharuskan untuk bekerja sama antar sektor dan antar daerah, sehingga hasil pembangunan dapat merata dan saling mendukung.
“Dalam hal ini, peran serta masyarakat dan berbagai elemen pembangunan lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan Lampung yang lebih baik,” ujar Samsudin.
BACA JUGA:Rahmat Mirzani Djausal Serap Ilmu Sjachroedin Z.P.
Lanjut Samsudin, pentingnya pendekatan tematik juga menjadi perhatian, dengan fokus pada isu-isu penting yang menjadi tantangan utama, seperti ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, dan pemerataan pembangunan antar wilayah.
“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengevaluasi dan merencanakan pembangunan yang berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat,” ucapnya.
Menurut Samsudin, pendekatan spasial juga sangat penting, mengingat karakteristik geografis Lampung yang beragam, dengan potensi sumber daya alam dan budaya yang melimpah.
Pemanfaatan ruang dan wilayah harus disusun dengan cermat agar pembangunan di setiap daerah dapat berlangsung secara optimal tanpa mengabaikan keberlanjutan lingkungan.
Samsudin mengingatkan, pembangunan yang direncanakan ini tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan komitmen semua pihak.
BACA JUGA:Kendaraan Bermotor Wajib Punya Asuransi
“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat, untuk terus berkolaborasi dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Lampung,” tuturnya.
“Saya berharap acara bedah buku ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman lebih dalam mengenai pentingnya perencanaan pembangunan komprehensif yang dan terintegrasi, serta menginspirasi kita untuk bekerja lebih keras demi mewujudkan Lampung yang maju dan terdepan,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Samsudin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara ini.
“Semoga apa yang akan kita diskusikan pada hari ini dapat memberikan manfaat bagi pembangunan Provinsi Lampung yang lebih baik ke depan,” ungkapnya. (*)