Emmanuela Theresia Situngkir - SMA Xaverius Bandar Lampung
“Triple kill! Maniac! Savage!”
Suara notifikasi yang berasal dari gawai seorang siswa terdengar di sudut kelas. Egan, sang pemilik gawai tersenyum puas. Ia duduk bersila di lantai sambil bersandar ke dinding. Mendapat lima kill berturut-turut dalam permainan Mobile Legends sudah menjadi hal biasa untuknya. Sekarang sedang jam istirahat sekolah. Ini waktu yang tepat baginya untuk bermain gawai tanpa diganggu siapa pun, termasuk guru atau temannya.
“Victory!” suara gim menandakan bahwa permainan telah berakhir.
“Wih, keren banget mainnya. Ajarin dong, Gan!” seseorang memuji Egan dan menghampirinya.
“Dih, pergerakan tanganmu lambat. Aku tidak yakin kamu bisa, Dit,” ujar Egan meremehkan.
Ditya, sohib Egan menghampirinya saat duduk di pojok kelas. Mereka sudah berteman sejak SMP. Jadi, Ditya sudah tidak heran mendengar jawaban ketus temannya. Ia hanya bisa tertawa mendengar jawaban itu.
“Hahaha. Namanya juga baru belajar. By the way, kamu mau ikut turnamen antarsekolah bersama timku tidak? Kami kekurangan satu pemain,” Ditya memberi tawaran kepada Egan. Turnamen adalah kompetisi antartim dalam permainan Mobile Legends. “Lumayan loh kalau menang hadiahnya berupa uang,” lanjutnya.
“Tidak mau, ah. Lebih baik aku main sendiri,” jawabnya singkat. Lagi-lagi Ditya harus kecewa dengan mendengar jawaban sahabatnya.
“Lihat itu. Diajak mengobrol, Egan malah asik main hp.”
“Kasihan Ditya. Kenapa ia mau berteman dengan orang seperti Egan?”
“Untuk apa keahliannya dalam bermain gim kalau tidak bisa bekerja sama dengan timnya sendiri?”
Terdengar jelas cibiran dari teman-teman sekelasnya. Egan langsung memelototi mereka satu per satu. Orang-orang itu langsung terdiam melihat tatapan mata Egan yang seakan menusuk mata. Mereka memalingkan wajah dari Egan dan Ditya. Egan kembali tak acuh dan fokus kepada gawainya. Ditya menghela napas panjang. Ini adalah pemandangan yang biasa ia lihat setiap ia menghampiri Egan.
“Gan, yuk kembali ke tempat duduk. Sebentar lagi waktu istirahat habis. Guru akan segera masuk,” ajak Ditya.