“Iya, kelihatan. Kamu tahu hal itu dari mana?” tanyanya penasaran.
“Aku terbiasa mengamati langit. Aku juga membaca tentang benda-benda langit di internet,” jawab Ditya. “Kalau kamu melihat empat titik bintang berbentuk segitiga dan di belakangnya berbentuk tanda tanya, itu adalah rasi bintang Scorpio,” lanjutnya.
Akhirnya malam itu mereka habiskan dengan mengobrol santai sambil mengikuti petunjuk arah dari alam. Egan memperoleh berbagai fakta baru yang tidak ia dapatkan dari gawainya. Karena dirasa terlalu gelap, mereka berdua mengumpulkan ranting dan kayu kering. Ditya memutar cepat ranting di atas kayu. Ia pernah melihat orang membuat api dari ranting kering dan dedauan. Ternyata tidak mudah! Ya sudah, terpaksa mereka berjalan dalam keremangan. Setelah berjalan agak lama, mereka pun akhirnya melihat secercah cahaya dari senter.
“Ditya! Egan! Kalian di mana?” teriakan teman-teman yang mencari mereka terdengar.
“KAMI DI SINI!” mereka pun berlari menghampiri sumber cahaya itu dan berkumpul bersama teman-teman yang lainnya.
Senang rasanya bisa kembali ke tempat yang dikenal. Egan juga senang ia bisa mengobrol dengan Ditya seperti dulu. Sudah lama ia tidak berbincang-bincang dengan menyenangkan. Biasanya ia hanya bergaul dengan gawainya. Ia terjerumus bermain gawai sampai lupa waktu. Ditya mengajarinya banyak hal melalui perjalanannya kali ini. Perjalanan yang menyadarkannya bahwa selama ini ia sering kali menyia-nyiakan orang-orang di sekitarnya. Terkadang, teknologi tidak selamanya baik kita jika tidak bijak dalam menggunakannya. Ia berjanji tidak akan membiarkan dirinya diperbudak lagi oleh sebuah produk dari kecanggihan teknologi.(*)