Bawaslu Gandeng USU Evaluasi Tata Kelola Organisasi Pengawas Pemilu

Bawaslu dan Universitas Sumatera Utara berkolaborasi dalam FGD membahas evaluasi tata kelola organisasi pengawas pemilu. -FOTO BAWASLU -

MEDAN – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggandeng Universitas Sumatera Utara (USU) dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ’’Evaluasi Tata Kelola Organisasi Pengawas Pemilu”, Rabu (8/10). 

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara lembaga pengawas dan perguruan tinggi serta menghadirkan kajian ilmiah untuk memperbaiki sistem tata kelola organisasi Bawaslu.

Dalam arahannya, Anggota Bawaslu Herwyn J.H. Malonda menegaskan bahwa evaluasi tata kelola merupakan bagian penting dari proses penguatan kelembagaan secara menyeluruh. Ia menilai, pengawasan pemilu yang efektif hanya dapat dilakukan oleh organisasi yang transparan, profesional, dan berintegritas tinggi.

“Bawaslu harus menjadi lembaga pembelajar, bukan sekadar pengawas. Evaluasi ini merupakan bentuk tanggung jawab untuk memperkuat keadilan elektoral sekaligus membelajarkan demokrasi,” ujar Herwyn.

Ia menjelaskan, transformasi kelembagaan Bawaslu diarahkan pada tiga fokus utama, yaitu digitalisasi proses kerja, penguatan budaya integritas, dan inovasi pengembangan sumber daya manusia (SDM). Digitalisasi bertujuan memperkuat sistem pengawasan dan administrasi berbasis data, sedangkan penguatan budaya integritas dilakukan melalui program internal seperti Jumat Sehati dan Jumpa Berlian. Program tersebut menjadi wadah untuk menanamkan nilai etika, sosial, dan kepedulian lingkungan bagi seluruh jajaran pengawas pemilu.

Sementara itu, pengembangan SDM dilakukan melalui model pelatihan berjenjang agar kompetensi pengawas di daerah memiliki standar yang setara dengan pusat. “Transformasi ini bukan sekadar efisiensi, tapi juga membangun karakter pengawas yang berintegritas,” jelas Herwyn.

Dalam kesempatan itu, Herwyn juga menyerahkan sejumlah buku karyanya kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, Muryanto Amin. Buku-buku tersebut di antaranya Demokrasi Masa Depan = Pemilu Ramah Lingkungan, Etika Lingkungan dalam Pemilu, Kinerja Pengawas Pemilihan Umum, Catatan Pengawasan Logistik Tahun 2024, Pengukuran Kinerja Pengawas Pemilu: Urgensi dan Tawaran Pilihan Mode, Menjaga Suara di Tanah Seberang, Merajut Kapasitas Pengawas Pemilu, Mewujudkan Bawaslu yang Independen: Tantangan dan Harapan, serta Bawaslu di Tengah Era Big Data.

Selain itu, Herwyn turut menyerahkan bibit pohon manggis kepada Rektor USU sebagai simbol integritas, keteguhan, dan keberlanjutan nilai dalam pengawasan pemilu. Pohon manggis dipilih karena melambangkan kemurnian dan konsistensi, sejalan dengan semangat Bawaslu dalam menjaga keadilan elektoral di setiap pelaksanaan pemilu. 

Melalui kegiatan ini, Bawaslu berharap dapat merumuskan Matriks Evaluasi Tata Kelola Organisasi Pengawas Pemilu yang berisi indikator terukur mengenai efektivitas struktur organisasi, transparansi laporan publik, dan tingkat kepuasan pemangku kepentingan.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat Bawaslu bersama Tenaga Ahli Muhammad Arifin Zainal, Kepala Biro Keuangan dan BMN Pekerti Luhur, serta jajaran Bawaslu Provinsi Sumatera Utara. Dari pihak USU, hadir Rektor Muryanto Amin, Dekan FISIP Hatta Ridho, dan Wakil Dekan III FISIP Harmona Daulay.

FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber utama dan penanggap dari kalangan akademisi dan praktisi, di antaranya Nelson Simanjuntak, Endang Sulastri, Saut Hamonangan Sirait, dan Iskandar Zulkarnain. Diskusi berlangsung dinamis dengan partisipasi aktif civitas akademika dan peserta dari Bawaslu provinsi serta kabupaten/kota se-Sumatera Utara. (ant/c1/abd) 

 

Tag
Share