BANDARLAMPUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandarlampung akan menggelar debat publik kedua, yang juga merupakan debat terakhir, untuk calon wali kota dan wakil wali kota pada Pilkada 2024.
Ketua KPU Bandarlampung Deddy Triyadi mengungkapkan debat kedua ini mengusung tema Sinergi dan Harmonisasi Pembangunan Kota Bandar Lampung dalam Memperkokoh NKRI.
Debat publik kedua ini akan diselenggarakan di Swiss-Belhotel Bandar Lampung pada Jumat, 15 November 2024, mulai pukul 14:00 WIB.
Deddy juga menjelaskan bahwa tim perumus debat publik kedua terdiri dari berbagai akademisi dan pakar, yaitu: Dr. Naerobi (Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung), Erizal (Ketua Komisi Informasi Lampung), Fathul Muin (Akademisi UIN RIL), Moelyono (Rektor Universitas Teknokrat Indonesia), dan Prof. Nurbeti (Guru Besar UIN RIL).
Debat ini akan berlangsung selama 150 menit dan dibagi ke dalam lima sesi. Pada sesi pertama, masing-masing pasangan calon (paslon) akan diberi kesempatan untuk menyampaikan visi-misi mereka.
Sesi kedua dan ketiga akan fokus pada pendalaman visi-misi oleh panelis, sedangkan pada sesi keempat dan kelima, masing-masing paslon akan mengajukan pertanyaan kepada kompetitornya.
Deddy menambahkan, dalam penyelenggaraan debat kedua ini, KPU Bandar Lampung juga bekerja sama dengan media nasional untuk memastikan proses debat berlangsung lancar dan menjangkau lebih banyak pemirsa.
Dengan berlangsungnya debat publik kedua ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami visi, misi, dan program kerja dari masing-masing pasangan calon, serta membuat keputusan yang bijak dalam Pilkada 2024.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandarlampung akan menggelar debat publik untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) 2024 di Hotel Emersia, Senin (28/10) malam.
Debat yang akan ditayangkan langsung Radar TV dan kanal YouTube KPU Bandarlampung ini bertujuan agar masyarakat bisa lebih mengenal visi, misi, dan program kerja pasangan calon (paslon).
Ketua KPU Kota Bandarlampung Dedy Triyadi menjelaskan debat ini diharapkan memberikan edukasi dan informasi menyeluruh kepada masyarakat.
“Debat publik ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mengetahui lebih dalam tentang profil, visi, dan program masing-masing paslon,” ujar Dedy.
Debat kali ini mengusung tema utama “Tata Kelola Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat,” dengan lima panelis dari kalangan akademisi yang berasal dari Universitas Lampung dan UIN Raden Intan, termasuk Dr. Saring Suhendro, Bayu Sujatmiko, Iwan Satriawan, Siti Patimah, dan Fitri Yanti. Tema ini dianggap penting untuk memberikan pandangan kepada masyarakat dalam memilih pemimpin yang mampu mengelola pemerintahan dengan baik dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
“Isu tata kelola pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat ini diharapkan bisa jadi fokus utama warga dalam menentukan pilihan mereka,” ungkap Iwan Satriawan, salah satu panelis dari Universitas Lampung.
Debat publik akan dibagi dalam enam sesi, dimulai dengan pemaparan visi dan misi oleh masing-masing pasangan calon. Sesi berikutnya akan menguji pendalaman program kerja terkait tata kelola pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat.