Pratikno Pastikan Jokowi Hadir dalam Pelantikan Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Selasa 08 Oct 2024 - 21:45 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

“Calon ketua MPR yang telah disepakati dalam rapat gabungan ini adalah calon yang diusulkan Fraksi Partai Gerindra. Dia adalah sahabat dan kolega saya, di pimpinan MPR periode sebelumnya, Bapak Haji Ahmad Muzani,” kata Ketua Fraksi PDIP MPR, Ahmad Basarah.

Pengesahan Ahmad Muzani akan dilaksanakan dalam rapat paripurna pagi ini. Muzani akan didampingi oleh wakil ketua yang berasal dari setiap fraksi partai dan kelompok DPD, yaitu 8 perwakilan fraksi dan 1 perwakilan DPD.

Pemilihan Muzani sebagai ketua MPR terbilang tidak biasa, karena dalam tradisi sebelumnya, jabatan ketua MPR diisi oleh partai pemenang kedua dalam pemilu. Meskipun demikian, hal ini tidak diatur secara eksplisit dalam UU MD3, berbeda dengan jatah ketua DPR yang secara otomatis diberikan kepada pemenang pemilu.

Sekjen Golkar, Sarmuji, menyatakan tidak setuju jika hal tersebut disebut sebagai tradisi.

Ia menyebut tradisi itu baru terjadi beberapa kali, dan menegaskan bahwa partainya tidak mempermasalahkan keputusan tersebut.

Sarmuji menyatakan, karena sistem kerja MPR adalah berbasis musyawarah, maka seluruh pimpinan memiliki peran penting. “Karena permusyawaratan, jadi dimusyawarahkan,” ujarnya.

Dalam konteks bernegara, Sarmuji menegaskan tidak perlu ada dikotomi rela atau tidak rela. Yang terpenting adalah kesepakatan terbaik untuk bangsa. “Kalau kita sudah bicara nasionalisme dan negara, kita pasti ingin yang terbaik,” jelasnya.

Ada informasi yang beredar bahwa Golkar rela melepas jabatan Ketua MPR dengan kompensasi lima kursi menteri. Namun, Sarmuji membantah isu tersebut.

Menurutnya, meskipun Golkar memperoleh banyak kursi menteri, hal itu disebabkan banyaknya kader potensial yang dimiliki partai, bukan karena adanya barter jabatan. “Bukan karena tukar ini, tukar itu,” bantahnya.

Di sisi lain, Sultan Bachtiar Najamudin terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), mengalahkan La Nyalla Mattalitti yang berupaya menduduki kursi ketua untuk periode kedua.

Proses pemilihan Sultan sempat diwarnai dinamika. Pada pembahasan tata tertib, terjadi ketegangan sebelum akhirnya disepakati dan dilanjutkan dengan voting. Voting dilakukan dengan sistem paket, di mana paket pertama diketuai Sultan Najamudin dengan wakil ketua GKR Hemas, Yorrys Raweyai, dan Tamsil Linrung.

Sedangkan paket kedua diketuai La Nyalla Mattalitti dengan wakil ketua Nono Sampono, Elviana, dan Andi Muhammad Ihsan. Dalam voting, dari 151 pemilih, paket Sultan berhasil memperoleh 95 suara, sementara La Nyalla mendapatkan 56 suara.   (*)

 

Kategori :