Indonesia Siap Kerahkan 20 Ribu Prajurit TNI untuk Misi Perdamaian Gaza

Mensesneg Prasetyo saat diwawancarai wartawan di Hambalang. -Foto Beritasatu-
JAKARTA – Menjelang keberangkatannya ke Mesir untuk menghadiri KTT Perdamaian Gaza, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan kesiapan Indonesia untuk menurunkan hingga 20 ribu prajurit TNI dalam misi penjaga perdamaian.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa keputusan tersebut sudah dibahas sejak lama, tepatnya setelah rapat terbatas Kabinet Merah Putih yang digelar di kediaman Prabowo, Jakarta, pada Minggu malam, 12 Oktober 2025.
Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo memberikan instruksi kepada Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita agar mulai menyiapkan pasukan yang akan ditugaskan dalam misi kemanusiaan.
“Presiden meminta agar segala persiapan dilakukan sejak dini, sehingga bila dibutuhkan, Indonesia bisa segera mengirimkan pasukannya,” jelas Prasetyo.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan jumlah pasukan yang dikirim bisa mencapai 20 ribu prajurit, apabila kesepakatan damai tercapai dan komunitas internasional secara resmi meminta partisipasi Indonesia.
“Bapak Presiden menyampaikan bahwa apabila perdamaian benar-benar terwujud dan ada permintaan kontribusi, Indonesia siap untuk berperan aktif dalam misi penjaga perdamaian dunia,” tuturnya.
Sebagai langkah awal, pemerintah disebut telah menyiapkan 1.117 personel TNI yang sebelumnya telah menerima baret biru, simbol prajurit penjaga perdamaian di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pengerahan pasukan Indonesia nantinya akan sepenuhnya mengikuti ketentuan dan mandat PBB, sejalan dengan komitmen yang ia sampaikan dalam Sidang Umum PBB pada September 2025.
Saat itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen mendukung misi penjaga perdamaian dunia di bawah naungan organisasi internasional tersebut.
Lebih lanjut, Prasetyo menjelaskan bahwa undangan resmi dari Mesir untuk menghadiri KTT Perdamaian Gaza datang secara mendadak.
“Presiden menyampaikan bahwa untuk menjaga hubungan diplomatik yang baik dan melanjutkan upaya perdamaian yang selama ini kita dorong, beliau memutuskan untuk hadir langsung memenuhi undangan tersebut,” katanya.
KTT Perdamaian Gaza dijadwalkan berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin, 13 Oktober 2025.
Pertemuan tingkat tinggi ini akan dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta dihadiri oleh lebih dari 20 pemimpin dunia. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga dijadwalkan turut hadir.
Forum internasional tersebut diharapkan mampu menghasilkan langkah nyata untuk menghentikan konflik Hamas–Israel dan membuka jalan bagi pelaksanaan misi perdamaian global di wilayah Gaza. (*)