Bandar Lampung, Radar Lampung – PT PLN (Persero) berencana menambah 4 hingga 5 gardu induk di provinsi Lampung. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kelistrikan di provinsi Lampung.
Saat ini, rencana penambahan gardu induk tersebut juga telah dimasukan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Hal tersebut dijelaskan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, Saleh Siswato saat melakukan talk show di studio RadarTV, Kamis (16/11).
Mengusung tema “Transformasi PLN UID Lampung Dalam Pelayanan Terbaik Bagi Pelanggan”, dalam talk show tersebut membahas terkait masalah kelistrikan di provinsi Lampung. Mulai dari kendala yang dihadapi dalam proses pemeliharaan hingga target-target PLN kedepannya.
Dalam kesempatan itu, Saleh menjelaskan, PLN sampai saat ini telah melayani sekitar 2,6 juta pelanggan dengan jenis listrik pasca bayar dan prabayar. “Dari jumlah itu, ada 60 persen didominasi oleh pelanggan pra–bayar dan sisanya pasca bayar,” kata dia.
Disinggung terkait gangguan listrik yang terjadi akhir-akhir ini, Saleh mengatakan, hal itu dilandasi banyak faktor. Beberpa hal yang kerap dijelaskan, yakni masalah diluar kendali seperti tiang listrik yang terkena longsor, tertabrak kendaraan, hingga adanya sabotase.
“Gangguan alam, misalnya hewan-hewan seperti ular, tupai dan musang yang kadang menggangu aliran listrik. Kemudian sabotase, kadang ada yang iseng melempar kawat ke kabel-kabel kita sehingga terjadi ledakan yang berakibat pada pemadaman listrik,” tambah dia.
Masalah lain yang juga kerap ditemukan yakni layang-layang yang tersangkut pada kabel listrik. Karena menggunakan benang yang bersifat semi konduktor sehingga dapat menimbulkan konslet sehingga berdampak pada pemadaman listrik.
Meski begitu menurut Saleh, dari berbagai masalah dan kendala tersebut, hal yang paling menjadi tantangan dalam mengatasi gangguan kelistrikan saat ini yakni pohon. Tanpa disadari, pohon yang menjulang tinggi dengan cabang-cabangnya tersebut ternyata menggangu kinerja kabel listrik PLN.
Saleh menjelaskan, Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) PLN yang berada di tiang listrik memang sangat sensitif. Sehingga jika bersenggolan dengan benda asing dapat menimbulkan konsleting. Untuk menghindari terjadinya konsleting tersebut, sistem relai proteksi PLN akan dengan otomatis melakukan pemutusan listrik sementara.
“Tantangan terberat memang pohon, karena banyak jaringan kita yang masuk ke hutan dan kebun-kebun demi menyalurkan listrik ke masyarakat dimana pun berada. Tapi jangan salah, gangguan pohon itu juga masih ditemui di daerah perkotaan Bandar Lampung ini,” kata dia.
Menurut Saleh, masih ada beberapa pohon produktif milik warga yang sulit untuk dipangkas. Maka pada kesempatan ini, dia berharap masyarakat dapat merelakan jika ada pohon produktif mereka yang harus dipangkas jika bersenggolan dengan kabel PLN.
“Ini demi kenyamanan dan keamanan masyarakat juga. Kalau ada pelanggan yang memang merasa pohon produktif mereka bersenggolan dengan kabel listrik PLN, bisa langsung menghubungi petugas kita untuk dibantu dipangkas. Tidak perlu repot ke kantor, karena sekarang sudah bisa lewat PLN Mobile,” katanya lagi.
Saleh menjelaskan, dalam rangka digitalisasi ini PLN juga telah meluncurkan layanan aplikasi PLN Mobile. Aplikasi ini dipercaya dapat memudahkan pelanggan dalam satu genggaman. Dilengkapi berbagai fitur mulai dari tambah daya, pembayaran tagihan hingga menanggapi keluhan pelanggan.
Masih kata Saleh, dengan fitur Virtual Comment Centre, keluhan yang disampaikan pelanggan akan sampai padanya hingga Direksi PLN. Sehingga keluhan pelanggan bisa segera ditangani dengan baik.