Pusat OAIL Akan Pantau Hilal Ramadan 1445 H meski Sulit Terlihat

PANTAU HILAL: Pusat OAIL akan melaksanakan pengamatan hilal Ramadan 1445 H dengan teleskop OZT-ALTS, Minggu (10/3) pukul 16.00 WIB.-FOTO HUMAS ITERA -

BANDARLAMPUNG - Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) akan melaksanakan pengamatan hilal Ramadan 1445 Hijriah pada Minggu (10/3) atau bertepatan 29 Syakban 1445 H. Pengamatan akan dilaksanakan di kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZT-ALTS) Taman Alat MKG Itera menggunakan teleskop robotik canggih bernama OZT-ALTS mulai pukul 16.00 WIB.

Teleskop OZT-ALTS merupakan teleskop robotik yang diberikan melalui bantuan Pemerintah Arab Saudi kepada Itera dan resmi digunakan sejak 2021. Teleskop tersebut digunakan sebagai pusat pengamatan bulan internasional dan hanya ada 14 buah di dunia. Salah satunya di kampus Itera.

Teleskop OZT-ALTS dilengkapi refraktor triplet apokromat dengan diameter 152 mm dengan panjang fokus 1200 mm dan detektor kamera CCD monokrom berkecepatan  tinggi dengan filter inframerah serta kamera CMOS berwarna. Selain menggunakan teleskop OZT-ALTS, OAIL juga menyediakan 3 teleskop portable Barride Optics A-102 (diameter 102 mm, fokus 900 mm) untuk digunakan oleh peserta kegiatan selama proses pengamatan hilal.

BACA JUGA:Bagian dari Merdeka Belajar, Rapor Pendidikan untuk PAUD Di-launching

Untuk keperluan penelitian hilal, OAIL juga melakukan pengamatan tertutup di rooftop Labtek OZT dengan menggunakan teleskop hilal portabel pengembangan dari OAIL (OjanScope dan Utopia-Scope).

Kepala Pusat OAIL Dr. Moedji Raharto menyampaikan OAIL telah melaksanakan pengamatan hilal sejak 2017. OAIL menjadi salah satu pusat pengamatan hilal di Indonesia dan selalu berkomitmen untuk tetap melayani permintaan masyarakat mengenai adanya pengamatan hilal di Itera. OAIL juga akan mengundang perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, beberapa perwakilan dari organisasi masyarakat, dan mahasiswa Itera dalam pengamatan hilal Ramadan.

Moedji Raharto menjelaskan penanggalan awal bulan Hijriah ditandai dengan terlihatnya (atau terhitung dapat terlihatnya) bulan sabit muda (hilal) pada saat matahari tenggelam pada tanggal 29 bulan Hijriah. Jika pada tanggal 29 tersebut tidak teramati hilal atau terhitung tidak mungkin teramati, tanggal pada bulan Hijriah akan digenapkan menjadi 30 hari.

BACA JUGA:Ini Edaran Kemenag Terkait Pembelajaran Siswa Selama Ramadan 1445 H!

Dengan menggunakan titik lokasi OZT-ALTS, tim OAIL menghitung bahwa konjungsi toposentrik terjadi pada 10 Maret 2024 pada pukul 17.30 WIB. Pada saat matahari terbenam di Itera pada pukul 18.15 WIB, bulan akan berada di horizon barat dengan umur bulan 0 jam 45 menit. Dari perhitungan yang dilakukan oleh tim OAIL, ketinggian bulan pada saat matahari tenggelam adalah +00°:01’:47” dan azimut bulan sebesar  +264°:49’:16”, dengan beda azimut-01°:14’:24” dari lokasi matahari terbenam dengan elongasi sebesar +01°:42’:19”.

’’Hilal kali ini akan sangat sulit diamati dan di bawah kriteria visibilitas hilal Neo MABIMS (ketinggian bulan 3 derajat, elongasi 6,4 derajat). Meski begitu, OAIL tetap melakukan pengamatan untuk melakukan konfirmasi apakah hilal dapat dilihat atau tidak,” ujar Moedji.

Moedji Raharto menambahkan, dengan ketinggian hilal yang rendah dan di bawah kriteria visibilitas hilal, kemungkinan ada perbedaan awal Ramadan cukup besar. Namun, menurut Moedji Raharto, hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh OAIL, baik hilal dapat terlihat maupun tidak, akan dilaporkan ke Kementerian Agama untuk digunakan sebagai pertimbangan penentuan awal Ramadan 1445 Hijriah melalui Sidang Isbat.

OAIL akan membuka pengamatan untuk umum. Bagi masyarakat yang berminat untuk hadir, silakan mengisi formulir pendaftaran di bit.ly/hilal-ramadhan-1445h-itera untuk mendaftar. OAIL juga akan melakukan streaming kondisi pengamatan melalui kanal YouTube OAIL: https://tinyurl.com/youtube-oail, dan juga melalui media sosial instagram: @oail.itera.

Bagi masyarakat umum yang ingin memantau kondisi  pengamatan, silakan masuk melalui kedua platform tersebut. Semoga pengamatan berjalan dengan lancar dan langit yang cerah dapat menyertai kegiatan ini serta dapat mengabadikan citra hilal.

Sebelumnya diberitakan, Kemenag akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadan pada 10 Maret 2024 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1445 Hijriah. Pemantauan hilal awal Ramadan 1445 H akan dilakukan di 134 titik di seluruh Indonesia.

Tag
Share