Bagian dari Merdeka Belajar, Rapor Pendidikan untuk PAUD Di-launching

LAUNCHING: Kemendikbudristek me-launching rapor pendidikan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam agenda sosialisasi rapor pendidikan 2024.-FOTO DOK. KEMENDIKBUDRISTEK -

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) me-launching rapor pendidikan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam agenda sosialisasi rapor pendidikan 2024 di Plasa Insan Berprestasi, kompleks Kemendikbudristek, Selasa (5/3). Launching sekaligus menyosialisasikan pembaruan data rapor pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah serta rapor pendidikan daerah. 

Tiap tahunnya, Kemendikbudristek terus melakukan pembaruan data Rapor Pendidikan secara berkala sebagai referensi untuk menentukan prioritas pembenahan pendidikan. Rapor Pendidikan PAUD sendiri merupakan hasil dari Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) PAUD yang dapat dimanfaatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintahan daerah, satuan Pendidikan, hingga orang tua dalam mendukung satuan pendidikan melakukan pembenahan. Hadirnya Rapor Pendidikan untuk satuan PAUD sekaligus upaya menunjukkan kuatnya komitmen Kemendikbudristek terhadap peningkatan kualitas layanan pendidikan sebagai proses yang berkelanjutan.

BACA JUGA:Sebanyak 654 Mahasiswa Itera Diwisuda, Enam di Antaranya Program Magister

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam agenda sosialisasi mengungkapkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan pada sekolah di berbagai jenjang pendidikan beberapa tahun belakangan ini telah membawa dampak positif. Ia mengajak satuan pendidikan untuk terus bersemangat dalam mengukuhkan sinergi dengan Kemendikbudristek. ’’Kementerian berkomitmen untuk mendampingi satuan pendidikan mengatasi berbagai tantangan dalam membenahi dunia pendidikan.Satuan pendidikan tidak sendirian dalam melakukan proses pembenahan karena ini merupakan usaha bersama. Berbagai alat bantu juga telah disiapkan untuk bisa dioptimalkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas masing-masing,” ujar Nadiem.

Rapor Pendidikan, kata Nadiem, merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar yang menjadi salah satu alat bantu bagi satuan pendidikan untuk melakukan identifikasi kondisi layanan satuan pendidikan, refleksi untuk menentukan prioritas pembenahan, dan menyusun rencana pembelajaran. ’’Berdasarkan prioritas pembenahan tersebut, satuan pendidikan memiliki acuan dalam melakukan peningkatan kualitas layanan pendidikan di satuannya secara berkelanjutan,’’ ujarnya.

BACA JUGA:Ustad Kafy Hamdan: Ada tiga Hal yang Harus Dilakukan dalam Ibadah Ramadan

Setelah sebelumnya Rapor Pendidikan yang dilengkapi dengan data level nasional bisa diakses oleh satuan pendidikan pendidikan dasar dan pendidikan menengah, maupun pemerintah daerah, kini satuan PAUD dapat mengakses hasil Sulingjar di Rapor Pendidikan. Dengan demikian, satuan PAUD dapat mengidentifikasi permasalahannya dengan lebih baik demi meningkatkan layanan pendidikannya.

Sementara Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo menambahkan, Rapor Pendidikan juga menjadi bukti komitmen Kemendikbudristek dalam upaya membangun kompetensi dan karakter anak bangsa yang selaras dengan nilai luhur Pancasila.

Demi mencapai tujuan tersebut, kata Anindito, satuan pendidikan perlu bertransformasi. ’’Hal itu dapat terwujud apabila seluruh warga sekolah dapat memahami dan berkolaborasi menciptakan ekosistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan murid. Pemimpin sekolah dapat merumuskan strategi dan mengawal jalannya siklus perbaikan layanan secara berkelanjutan menggunakan acuan data di Rapor Pendidikan,’’ katanya.

Platform Rapor Pendidikan, kata Anindito, memberi gambaran umum kualitas layanan pendidikan di Indonesia berdasarkan capaian pada indikator prioritas yang ditetapkan Kemendikbudristek. ’’Sekaligus menjadi alat ukur yang komprehensif dalam menyajikan kondisi pendidikan Indonesia guna mendorong refleksi dan perbaikan mutu Pendidikan,’’ ujarnya.

Selain itu, kata Anindito, Rapor Pendidikan juga membantu proses perencanaan berbasis data yang berguna bagi kepala sekolah, guru, dan pemerintah daerah untuk menyusun perencanaan penganggaran di satuan pendidikan yang semakin tepat sasaran serta berorientasi pada kebutuhan pembelajaran murid.

’’Rapor Pendidikan merupakan platform yang mengintegrasikan berbagai data pendidikan, terutama data Asesmen Nasional dan Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar). Menjadi alat ukur komprehensif dalam menyajikan kondisi pendidikan Indonesia guna mendorong refleksi dan perbaikan mutu pendidikan,” papar Anindito.

Dalam upaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan Indonesia yang berkelanjutan, kata Anindito, perlu melibatkan orang tua dalam memanfaatkan Rapor Pendidikan. ’’Seperti dalam hal penentuan prioritas kegiatan tahunan yang hasilnya dilaporkan kepada orang tua. Orang tua juga dapat mendukung satuan pendidikan dalam melakukan inisiatif pembenahan. Salah satunya melalui stimulasi yang diperlukan anak di rumah secara berkesinambungan,’’ ungkapnya.

Melalui Rapor Pendidikan, kata Anindito, satuan pendidikan dan pemerintah daerah dapat mengetahui area mana yang masih perlu ditingkatkan serta dapat bermitra dengan mitra pembangunan, mitra dunia usaha dan industri, atau Bunda PAUD untuk mendukung satuan pendidikan menyediakan layanan PAUD yang berkualitas. (rls/c1/ful)

Tag
Share