JAKARTA – Potensi pasar travel umrah di Indonesia masih sangat besar. Pasalnya, hanya satu persen masyarakat muslim Indonesia yang sadar untuk melaksanakan ibadah tersebut.
’’Hanya sekitar 0,4 persen penduduk yang aware melaksanakan ibadah umrah. Padahal jumlah populasi muslim di Indonesia mencapai 236 juta orang. Itu artinya pasar travel umrah Indonesia masih sangat banyak," ujar CEO Tanur Muthmainnah Muhammad Reza Fahlevi dalam keterangannya, Selasa (16/7).
Karena itu, bagi Reza, penting untuk terus memberikan literasi ibadah umrah kepada umat muslim di Indonesia. Sebab, fadhillah atau ganjaran pahala dalam pelaksanaan umrah memang sangat besar sekali.
BACA JUGA:Pelaku Usaha Ritel dan UMKM Tolak Kenaikan Cukai Rokok
"Dalam Alquran dan hadits banyak sekali disebutkan keutamaan ibadah umrah. Salah duanya menghilangkan kefakiran dan dosa. Perumpamaannya seperti pembakaran yang mampu menghilangkan karat pada besi, emas dan perak," jelas dia.
Meski demian, Reza tetap mengingatkan jamaah untuk meluruskan niat umrah dan menjadikan ketaqwaan sebagai tolak ukur ibadah umrah. Jamaah umrah, ungkap dia, seharusnya tidak melaksanakan umrah dengan mengutamakan akses fasilitas yang mewah dan berlebihan.
"Kita ini para mujahid, bukan calo hotel dan pesawat terbang. Sukses umrah dan haji bukan dengan fasilitas berlebih, tetapi karena keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT yang semakin bertambah," ucapnya.
BACA JUGA:PTPN IV Galakkan Peremajaan Kebun Sawit
"Motivasi umrah sudah menjadi sebuah kultur. Hanya dijadikan sebagai ajang untuk meningkatkan status sosial (pamer)," lanjutnya.
Motivasi yang seperti ini, kata dia, harus diluruskan. Umrah adalah ibadah yang memiliki sangat banyak keutamaan, baik untuk kesuksesan dunia maupun akhirat.
"Yang hanya didapatkan dari keikhlasan (ibadah diperuntukkan hanya untuk Allah dan hanya berharap kepada Allah) dan Itiba (mengerjakan berdasarkan contoh dari Rasulullah)," pungkasnya. (jpc/c1)