JAKARTA- Dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, pemerintah sudah menyelesaikan pembangunan protek strategis nasional (PSN).
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Nasional untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan tema Percepatan Penyelesaian dan Pra-Evaluasi PSN, Selasa 14 Mei 2024.
Pemerintah kata Airlangga berfokus mengembangkan penyediaan infrastruktur yang merata di berbagai wilayah melalui pembangunan PSN dalam berbagai sektor seperti penunjang konektivitas, ketahanan energi, kedaulatan pangan, dan hilirisasi industri.
BACA JUGA:Harga Bawang dan Cabai Sudah Terpantau Turun di Pasar Tradisional
“Secara kumulatif sejak tahun 2016, sebanyak 198 proyek telah selesai, 32 proyek dan 10 program telah beroperasi sebagian, serta 44 proyek dan 3 program dalam tahap konstruksi. Realisasinya senilai Rp 1.614 triliun dengan estimasi memberikan dampak output perekonomian mencapai Rp3.344 triliun,” kata Airlangga dalam pemaparannya.
Dalam pembangunan PSN tersebut, secara nasional dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2,71 juta orang.
Selain sejumlah sektor tersebut, pemerintah juga memahami peran vital komoditas critical minerals dalam mendukung transisi dan ketahanan energi, antara lain sebagai bahan baku industri pembuatan panel surya, turbin angin, hingga industri baterai.
BACA JUGA:Jokowi Bilang Kenaikan Harga Beras di Indonesia Masih Rendah Dibanding Negara Lain
Untuk itu secara khusus pada sektor pengolahan mineral, pemerintah telah melakukan program pengembangan smelter PSN yang diantaranya 9 smelter fasilitas pengolahan nikel dengan estimasi output mencapai 2,5 juta ton per tahun, dan 4 smelter fasilitas pengolahan bauksit dengan estimasi output mencapai 3 juta ton per tahun.
Lebih lanjut pada tahun 2024 ini, pemerintah mengestimasikan untuk dapat menyelesaikan 41 PSN senilai Rp554 triliun.
Guna mencapai target tersebut, perlu dilakukan pembahasan terkait sejumlah isu strategis yang memerlukan dukungan penyelesaian dari berbagai stakeholder, diantaranya perizinan dan penyiapan, kehutanan, pengadaan lahan, pembiayaan, dan konstruksi.
Capaian proyek akan dievaluasi pada setiap tahapan proyek, meliput penyiapan, transaksi, konstruksi, dan operasi.
BACA JUGA:Penumpang Whoosh Melonjak saat Libur Panjang
Hasil evaluasi secara komprehensif akan dilaporkan kepada Presiden untuk dilakukan penyesuaian daftar PSN, yang selanjutnya dapat menjadi masukan untuk agenda pembangunan dalam Pemerintahan ke depan.
“Oleh karena itu, saya berharap dukungan dan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, agar PSN dapat diselesaikan tepat waktu sebagaimana target yang telah ditetapkan,” pungkas Menko Airlangga.