“Situasi politik terkini, kondusifitas usai pileg serta pilpres,” ujar Zunianto.
Terkait Pilkada Pringsewu, Zunianto menyatakan pembahasan telah dilakukan, menegaskan bahwa PKS dengan lima kursi di DPRD Pringsewu tidak dapat mengusung calon bupati dan wakil bupatinya sendirian.
Hal ini membuka kemungkinan koalisi untuk mengusung calon di Pilkada.
Sekretaris DPD PKS Pringsewu Heru Novendi. SE. M.M. membenarkan bahwa partai telah membuka penjaringan internal dan komunikasi politik dengan parpol untuk Pilkada November 2024.
Penjaringan internal didorong oleh kader dan pengurus PKS di semua tingkatan, dengan Zunianto, M.Pd.i, sebagai salah satu calon yang dianggap sukses memimpin PKS Pringsewu dan memiliki jaringan yang luas serta pemahaman mendalam akan problematika daerah.
Zunianto menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon kepala daerah di Pilkada, dengan alasan sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di Pringsewu, ia memiliki tanggung jawab untuk membangun kabupaten tersebut.
Selain kader PKS, dalam penjaringan internal juga muncul nama-nama eksternal di luar partai, seperti Fauzi (wakil bupati Pringsewu 2028-2023), Adi Erlansyah (mantan birokrat di pemprov Lampung yang juga pernah menjadi pj.bupati Pringsewu), Ririn Kuswantari (anggota DPRD Provinsi Lampung), Riyanto Pamungkas (pengusaha muda owner Klangenan Pringsewu), Dwi Pribadi (tokoh pemuda yang juga ketua KONI Pringsewu), dan Nana Untung Suhendro (tokoh agama). (sag/c1/abd)