Jauh mundur ke belakang lagi, John Stuart Mill (1859) mengingatkan tantangan implementasi demokrasi, yakni adanya hegemoni mayoritas dan penindasan akan minoritas atas dasar suara terbanyak. Meminjam logika yang sama, oposisi saat ini kecenderungannya menjadi minoritas. Namun, tidak berarti mereka adalah musuh/threat yang harus diberantas. Oposisi penting sebagai instrumen dalam menjaga ’’kewarasan’’ sistem politik bernegara kita. Maka, menjadi oposisi juga merupakan sebuah kehormatan. (*)
*) RIZQI BACHTIAR, Kandidat, Ph.D. Politics and International Studies University of Leeds, UK
Kategori :