BANDARLAMPUNG - Pemudik dari arah Lampung menuju Pulau Jawa harus ekstrasabar untuk bisa lebih cepat sampai kota tujuan masing-masing. Pasalnya seperti diungkapkan Tri Musri (37), warga Bandarlampung yang akan mudik ke Jawa Barat, ia dan keluarganya harus berhenti sampai empat jam di rest area Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) akibat skema yang dibuat kepolisian lalu lintas, Senin (8/4).
’’Dari sekitar jam 11 pagi sampai 15.00 sore ini (Senin) kami di gate Bakter, Lampung Tengah, tepatnya di Km 49. Ya hampir 4 jam kita nunggu di sini, ada ratusan kendaran yang tertahan," kata Tri.
Menurutnya, ia dan keluarga yang sudah mempunyai tiket kapal sengaja diberhentikan untuk mengurai kepadatan yang ada di Pelabuhan Bakauheni. ’’Kami di sini kesel juga lama-lama nunggu. Kondisi di sini dibuat kayak semacam kantung-kantung parkir di rest area. Sedangkan pantauan di Bakauheni arah Merak lancar. Katanya supaya enggak menumpuk di Bakauheni," ujarnya.
BACA JUGA:Polda Lampung Periksa Intensif 10 Saksi Penembakan
Meski harus menunggu beberapa jam, Tri dan keluaga pun akhirnya bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa. Sementara, Manager Area Tol Bakter Andri Pandiko menyebut jika hal tersebut memang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, kini sudah berjalan normal lagi.
’’Kalau pukul 11-an tadi (Senin) memang di-hold di sana (Bakauheni) dari pihak Polres Lamsel sama ASDP untuk mengurai kepadatan. Tetapi sekarang sudah enggak," ujarnya.
Andri menyebut kondisi lalu lintas di ruas JTTS Bakter saat ini cenderung ramai lancar. ’’Namun tidak sampai merayap kalau berada di jalurnya," ungkap dia.
Selain itu, pihaknya juga mencatat sejak tanggal 3 hingga 7 April 2024 sudah ada 234.644 kendaraan yang melintas atau meningkat 59,9% dari VLL normal.
BACA JUGA:Cuaca Buruk di Provinsi Lampung hingga Malam Takbiran
Sementara, kendaraan pemudik yang berangkat dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa lebih banyak menumpuk di Dermaga eksekutif dibandingkan dermaga reguler. Padahal, tiket harga di dermaga eksekutif lebih mahal daripada dermaga reguler.
Diketahui, harga tiket dermaga eksekutif untuk golongan IVA (kendaraan pengangkut penumpang kurang dari 7 meter) sebesar Rp749.128. Berbeda dengan harga tiket di dermaga reguler pada golongan IVA (kendaraan pengangkut penumpang kurang dari 7 meter) dengan harga Rp481.800.
Untuk di Pelabuhan Bakauheni, dermaga eksekutif memiliki 1 dermaga, sedangkan dermaga reguler memiliki 6 dermaga. Pantauan Radar Lampung, antrian panjang kendaraan roda 4 berada di dermaga eksekutif. Namun berberda dengan dermaga reguler yang tidak mengalami antrian panjang.
Ani (42), salah satu pemudik yang berada di dermaga eksekutif mengaku sudah hampir satu jam dirinya mengantre untuk masuk ke dermaga eksekutif. "Dari tadi kami Mas ngantrenya. Hampir satu jam kami nunggunya," ungkap wanita berjilbab merah yang sedang berdiri di samping kendaraannya, Senin (8/4).
Berdasarkan data dari ASDP Pelabuhan Bakauheni, kendaraan yang melintas pada H-3 lebaran dari pelabuhan Bakauheni ke pelabuhan merak sebanyak 10.222 unit. Jumlah tersebut, terdiri dari roda sebanyak 875 unit, Roda 4 ada 8.000 unit, bus 685 unit dan truk/kendaraan besar sebanyak 1537 unit.
Sedangkan data Bandara Radin Inten II, lima hari terakhir ada pergerakan 19.492 penumpang. Jumlah tersebut meningkat 6.609 penumpang dari periode yang sama di 2023 sebanyak 12.883 penumpang.