LIWA - Tim penanganan interaksi negatif antara manusia dan satwa liar di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Provinsi Lampung, belum juga berhasil menangkap harimau yang telah menerkam empat warga yang dua di antaranya tewas. Padahal upaya dilakukannya sudah berjalan satu bulan sejak 22 Februari 2024 lalu.
Kapten Inf Suroto sendiri selaku ketua tim mengatakan kini proses pencarian harimau tersebut terus dilakukan oleh timnya yang terbagi dalam empat tim. Selain juga telah mendapatkan bantuan satu tim dari Taman Safari Indonesia (TSI).
”Untuk perkembangan hari ini (kemarin), kita fokus arah Gunung Merah yang mengarah ke perbatasan Tanggamus. Karena ada informasi ada jejak di sana,” ungkapnya, Kamis (21/3).
”Tim yang kita kirim memantau ke Gunung Merah untuk mengecek tapaknya. Nantinya tapak akan diverifikasi apakah ini tapak harimau yang memangsa manusia itu dan akan dikoordinasikan terlebih dahulu bersama tim,” katanya lagi.
BACA JUGA:Pilkada Tanggamus, Empat Nama Kerap Disebut
Menurutnya untuk harimau sumatera yang telah memangsa warga ini berdasarkan keterangan dari dokter hewan merupakan harimau berjenis kelamin jantan dewasa. Harimau ini terusir dari koloninya.
”Jadi kalau menurut keterangan tim bahwa tidak ada harimau yang dilepasliarkan. Melainkan harimau yang memang mendiami taman nasional dan harimau tersebut terusir dari koloninya. Jenisnya jantan dewasa sehingga diperkirakan harimau tersebut kalah dengan jantan yang lebih muda lalu terusir dan tidak lagi bisa masuk ke dalam koloninya,” kata terang.
Selain terdapat satu tim yang dikirim ke Gunung Merah, imbuhnya, terdapat tiga lainnya yang terus melaksanakan tugas untuk memantau kandang jebak yang terpasang di beberapa lokasi. ”Sementara untuk tim dari TSI yang juga terapat pawang harimau melakukan upaya penangkapan di wilayah Pekon Sumber Agung atau berada di lokasi pertama terjadinya kasus harimau menerkam manusia,” pungkasnya. (nop/rim)