Kondisi Korban Serangan Harimau di Sekincau Lampung Barat Membaik

JENGUK KORBAN: Bupati Parosil Mabsus saat besuk Amir korban yang diterkam harimau di sedanginan Pekon Tigajaya yang tengah diberikan pengobatan di Puskesmas Sekincau. --

SEKINCAU - Kabar baik datang dari Pekon (Desa) Tigajaya, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat (Lambar).

Amir (50) warga setempat yang menjadi korban terkaman harimau beberapa hari lalu di kawasan hutan Sedanginan, dilaporkan mulai menunjukkan perkembangan positif dalam proses pemulihannya.

Setelah sempat menjalani perawatan intensif di Puskesmas Sekincau, pria paruh baya tersebut kini berangsur pulih dari luka-luka serius yang dideritanya akibat terkaman satwa buas yang menyerangnya secara tiba-tiba pada Jumat (5/9) sore.

”Secara umum kondisi pasien semakin membaik. Luka-luka yang sebelumnya cukup dalam kini mulai menunjukkan tanda penyembuhan. Kami tetap memantau ketat untuk memastikan tidak ada infeksi dan proses pemulihan berjalan maksimal,” ujar Kepala Puskesmas Nurbaiti, Minggu (7/9).

Saat ini, Amir masih berada dalam masa pemulihan di bawah pengawasan tim medis. Meskipun trauma psikologis akibat serangan tersebut belum sepenuhnya pulih, kondisi fisiknya menunjukkan perkembangan positif. 

Masyarakat Pekon Tigajaya dan sekitarnya terus mendoakan agar Amir segera sembuh dan dapat kembali beraktivitas seperti sediakala.

Kejadian ini juga diharapkan dapat menjadi pengingat penting akan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, serta memperkuat kesadaran kolektif untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan satwa liar. 

Kabar mengenai membaiknya kondisi Amir disambut haru oleh pihak keluarga, kerabat, dan warga sekitar.

Warga setempat yang sempat dikejutkan oleh insiden tersebut, kini merasa sedikit lega setelah mendengar perkembangan positif dari pihak medis.

“Alhamdulillah, kami bersyukur sekali kondisi beliau sudah jauh lebih baik. Semoga Allah segera memberikan kesembuhan total dan tidak ada dampak jangka panjang dari serangan itu. Kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dan doa dari masyarakat,” ungkap salah satu anggota keluarga Amir.

Insiden ini menjadi peringatan serius bagi warga Lampung Barat, khususnya mereka yang beraktivitas di kawasan perkebunan dan lahan yang berbatasan langsung dengan wilayah hutan lindung. 

Meskipun jarang terjadi, ancaman dari satwa liar seperti harimau tetap nyata, terutama ketika habitat mereka terganggu atau sumber makanan mereka berkurang. 

Pasca kejadian, sejumlah pihak juga mulai mendorong adanya program edukasi bagi masyarakat desa yang tinggal di dekat kawasan hutan.

Hal ini dinilai penting agar warga memiliki pengetahuan dasar mengenai perilaku satwa liar dan langkah-langkah keselamatan saat menghadapi potensi konflik manusia dan hewan. 

Tag
Share