JAKARTA – Pertamina berhasil meraih efisiensi biaya dan peningkatan laba hingga USD1,25 miliar di tahun 2023. Hal ini tidak terlepas dari berbagai program inovasi teknologi, business model improvements, dan sinergi entitas yang dijalankan Pertamina di seluruh lini bisnisnya. Capaian tersebut berasal dari program cost optimization yang dijalankan di seluruh Pertamina Grup.
Sepanjang 2023, sebanyak 301 program cost optimization dijalankan mulai strategi finansial maupun operasional yang menunjukkan kinerja bisnis perusahaan energi plat merah kini semakin gesit, lincah dan efisien.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim yang memberikan kontribusi luar biasa untuk mencapai hasil ini.
BACA JUGA:Masuk Ramadhan, Harga Emas Masuk di Level Tertinggi
Menurut Nicke, keberhasilan ini merupakan bukti bahwa Pertamina sanggup beradaptasi dan berinovasi.
“Upaya ini tidak sekadar memangkas biaya, tetapi juga mengubah dan meningkatkan model operasional secara menyeluruh. Dampaknya luar biasa tahun 2023 seluruh program cost optimization di Pertamina Grup berkontribusi hingga USD 1,25 miliar,” ujar Nicke pada acara Cost Optimization Appreciation Day yang dilaksanakan Rabu (6/9) lalu.
Nicke mengatakan keberhasilan dalam optimasi biaya sangat berperan dalam mendukung peningkatan pendapatan dan laba perusahaan.
Berkat operasi yang lebih efisien, Pertamina mampu mengoptimalkan potensi pendapatan yang lebih besar dan menjadi pemimpin di bisnis energi nasional.
“Pertamina kini semakin kokoh dalam komitmennya untuk terus berinovasi, menjaga efisiensi operasional, dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor energi di Indonesia,” imbuh Nicke.
Beragam program inovasi terbaik telah dijalankan Pertamina, baik hulu, pengolahan, distribusi maupun pemasaran.
Di sektor hulu, inovasi yang dijalankan antara lain sentralisasi pengadaan chemical dan borderless operation.
BACA JUGA:Perkerjakan Anak di Bawah Umur, Pria Diamankan
Di sektor pengolahan, inovasi yang dilakukan antara lain optimasi pengadaan crude, program efisiensi konsumsi energi dan optimalisasi unit proses.
Di sektor distribusi, dilakukan inovasi optimasi rute, parcel size dan tonnase.