Kritik Sosial dalam Lagu Jadi Anthem Perlawanan

Lagu Surat Buat Wakil Rakyat menjadi simbol keresahan masyarakat yang merasa diabaikan oleh penguasa. --FOTO WIKIPEDIA
MUSIK kerap hanya dianggap sebagai sarana hiburan, pengisi waktu senggang, atau pelengkap suasana. Padahal, lebih dari itu. Musik punya peran penting sebagai medium untuk menyuarakan keresahan rakyat.
Sejumlah musisi Indonesia berani memasukkan kritik sosial maupun politik ke dalam lirik lagu mereka. Dengan demikian, karya yang mereka ciptakan tidak hanya enak didengar, tetapi juga meninggalkan pesan yang kuat.
Musisi-musisi yang dikenal kritis itu, antara lain, Iwan Fals, Efek Rumah Kaca, dan Feast. Sebagian besar karya mereka mengandung kritik sosial dan politik yang merefleksikan realitas masa kini. Mereka menjadi bukti nyata bahwa musik, khususnya karya mereka, bisa menjadi ruang kritik yang punya daya dobrak yang kuat. Jalinan lirik yang kuat dalam rangkaian nada yang apik itu adalah senjata perubahan.
1. Iwan Fals – Bongkar
Nama Iwan Fals tidak bisa dilewatkan dari perbincangan tentang lagu-lagu bermuatan kritik sosial. Karyanya yang paling ikonik adalah Bongkar. Tercipta saat Orde Baru, lagu itu segera menjadi anthem perlawanan.
Melalui Bongkar, Iwan Fals mengajak pendengar merombak sistem yang korup dan tidak adil. Dia juga menyalakan semangat perubahan di tengah terbatasnya kebebasan berekspresi pada masanya.
Meski lahir puluhan tahun lalu, pesan Bongkar tetap relevan hingga sekarang. Lagu tersebut seakan mengingatkan bahwa perjuangan melawan ketidakadilan belum sepenuhnya usai.
2. Iwan Fals – Surat Buat Wakil Rakyat