’’Fokus pemenangan pileg. Habis pileg menang, saya perintahkan beliau (Winarti) untuk calon bupati lagi,” kata Sudin saat ditemui wartawan beberapa waktu lalu di Tuba.
Jika rekomendasi DPD II Partai Golkar Tuba tetap pada nama Hanan A. Rozak dan Winarti juga kembali mendapatkan mandat dari PDIP, maka keduanya akan kembali berhadapan.
Diketahui, Winarti yang berpasangan dengan Hendriwansyah pada Pilkada 2017 lalu memenangkan kontestasi dengan menumbangkan Hanan A. Rozak-Heri Wardoyo. Winarti sebagai incumbent tentu ingin kembali memenangkan kontestasi Pilkada 2024.
Di sisi lain, Hanan yang kini masih menjadi anggota DPR RI aktif tentu tidak ingin kalah untuk kali kedua. Sebelum kalah dari Winarti pada pilkada lalu, Hanan juga merupakan incumbent bupati setempat yang banyak diprediksi memenangkan kontestasi. Tetapi, hasil berkata lain.
Hanan tentu ingin revenge dari Winarti yang berhasil mengunggulinya pada pilkada lalu. Namun hingga berita ini diterbitkan, Hanan maupun Winarti belum memberikan respons terkait potensi pertarungan jilid II mereka pada Pilkada 2024.
Sebagai informasi, pada Pilkada 2017 lalu, pasangan Winarti-Hendriwansyah (Win-Hen) berhasil menang. Mereka mendapatkan perolehan suara terbanyak dengan mengungguli dua paslon lainnya.
Di mana, Winarti-Hendriwansyah (Win-Hen) memperoleh suara lebih banyak dari pasangan Syarnubi-Solihah (Bisa) dan pasangan petahana Hanan A. Rozak-Heri Wardoyo (Handoyo).
Hasil penghitungan resmi KPU Tuba kala itu, pasangan calon nomor urut 1 Syarnubi – Solihah mendapatkan total 14.221 suara atau 7 persen. Sementara, pasangan calon nomor urut 2 Hanan A. Rozak-Heri Wardoyo mengantongi 89.914 suara atau 45 persen dan pasangan calon nomor urut 3 Winarti-Hendriwansyah mendapatkan 94.362 suara atau 48 persen.
Dari hasil tersebut, KPU mencatat total suara sah 197.697 dan tidak sah 2.556. Dengan total suara 200.293. Sementara tingkat partisipasi pemilih pada pilkada lalu mencapai 82 persen. (muk/c1/abd)