Golven

Jumat 01 Mar 2024 - 20:41 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

Perempuan itu berdiri. "Mor?" panggilnya.

Amora mendongak, ia terkejut mendapati bahwa orang yang ia tabrak adalah Dina, ibu kandungnya. "Mama…." 

Dina berdecak pinggang, "Oh... kamu, si anak pembawa sial, ngapain kamu di sini? Mana pakai nabrak saya lagi!" Dina berkata sambil berkacak pinggang, "Sudah jam segini tapi masih di luar, mau jadi apa kamu? Untung kamu sudah saya buang, kalo enggak saya malu punya anak kayak kamu. Kamu bisa hidup sampai sekarang gara-gara ibu saya, ya! Saya dibuang sama ibu saya juga gara-gara kamu!" Dina menunjuk-nunjuk Amora.

Amora berdiri sambil memegang setumpuk kertas tersebut. Namun, ia masih enggan untuk berbicara. Matanya mulai berkaca-kaca. Seluruh badannya semakin bergetar.

Dari ujung sana, seorang laki-laki berkemeja putih tak sengaja mendengar suara kebisingan itu. Karena rasa ingin tahu yang tinggi, laki-laki itu akhirnya menghampiri Dina dan Amora. Namun, ia tak benar-benar menghampiri, hanya sebatas lewat di samping keributan itu.

Kemudian, laki-laki tersebut memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Sesampainya di tempat keributan antara Dina dan Amora, laki-laki tersebut menghentikan langkahnya.

"Dina," panggil laki-laki itu.

Dina menoleh ke sumber suara, "Kamu. Ngapain di sini?"

Laki-laki itu terdiam. 

"Nih, lihat anak kamu! Sudah jadi cewek nakal sekarang! Sudah berani dia keluar malem sendirian," Dina kembali mengomel dan terus menunjuk-nunjuk Amora. "Mau jadi gelandangan kamu, Amora?”

"Dina, stop!" bentak laki-laki itu.

Saat ini mereka telah menjadi pusat perhatian di jalanan. Dina menyadari akan hal itu, tetapi ia mengabaikannya.

Amora tidak berkutik dan masih berada di tengah-tengah keributan dengan badan yang terus bergetar.

"Apa!" Dina melipat kedua tangannya di depan dada sembari mendongak menatap Faisal. "Kamu enggak terima saya ngomong begitu?" Dina memberi jeda, "Untung kita sudah pisah Mas. Kalau enggak makin malu saya punya anak dan suami kayak kalian berdua. Nyusahin, sama-sama pembawa sial!"

Laki-kaki tersebut adalah Faisal, ayah kandung Amora.

Kategori :

Terkait

Jumat 09 Aug 2024 - 21:35 WIB

Untaian Asa

Jumat 02 Aug 2024 - 21:40 WIB

One of the Standards of Beauty

Jumat 26 Jul 2024 - 22:34 WIB

Beda yang Sama

Jumat 19 Jul 2024 - 22:15 WIB

Irreplaceable

Jumat 12 Jul 2024 - 22:20 WIB

Manusia Pilihan