Golven

Jumat 01 Mar 2024 - 20:41 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

"Terima kasih ya, Dok," ucap Dina lega dan kembali duduk. Amora kembali tertidur.

Faisal berjalan dan berdiri di sebelah kasur Amora sambil sesekali menatap anaknya. "Amora," lirih Faisal, "Papa enggak tega lihat kamu begini."

Faisal mengusap rambut Amora, "Andai waktu itu Papa menolak ajakan kamu."

"Papa menyesal, Sayang," sesal Faisal yang disusul isakan dan ciuman di kening Amora.

"Ini semua gara-gara kamu, Mas! Kamu enggak becus jagain anak!" Dina menuduh.

Faisal menoleh ke arah Dina, "Kok kamu nyalahin aku? Kamu kan mamanya, sudah seharusnya kamu lebih telaten menjaga anak!" intonasi Faisal meninggi, "Kita memang sudah pisah, tapi dari awal kamu kan yang mau bawa Amora. Terus kenapa sekarang kamu malah nyalahin aku?”

"Terserah, intinya ini salah kamu! Coba waktu itu Amora enggak kamu biarin pergi sendirian buat main banana boat! Pasti Amora gak bakal kaya gini Mas! Dia enggak bisa berenang walaupun pakai pelampung sekalipun!" Dina berdiri dan mendongak menatap Faisal dengan tatapan penuh akan amarah.

“Ini musibah, Dina! Amora tenggelam karena pelampung yang dia pakai ternyata bermasalah!” ucap Faisal.

"Dari dulu kamu bisanya cuman nyalahin! Enggak pernah mau sekali pun introspeksi diri," Faisal kembali menaikkan intonasinya.

"Kenyataannya emang gitu! Coba kalau tiga hari dari kejadian aku enggak ke situ, enggak mungkin Amora ada di sini, Mas! Amora enggak mungkin ketemu!”

"Amora  bisa di sini juga karena dia kebawa arus ombak pantai lalu nyangkut di ujung pohon. Bukan karena kamu, Dina!" intonasi Faisal semakin meninggi. 

"Tapi aku yang lihat!"

Faisal kesal dan mengusap wajahnya dengan kasar, "Terserah, aku enggak mau cari ribut sama kamu. Amora juga baru sadar dari koma," ucap Faisal pelan. "Mending kamu keluar," Faisal menunjuk ke arah pintu.

"Apa-apaan kamu?" Dina tidak terima, "Kamu ngusir aku? Aku mamanya!"

Faisal mengacak-acak rambut dengan frustrasi, "Perempuan gila!" ucap Faisal yang disusul meninggalkan ruangan.

Dina kembali terduduk dan menangis. 

Kategori :

Terkait

Jumat 09 Aug 2024 - 21:35 WIB

Untaian Asa

Jumat 02 Aug 2024 - 21:40 WIB

One of the Standards of Beauty

Jumat 26 Jul 2024 - 22:34 WIB

Beda yang Sama

Jumat 19 Jul 2024 - 22:15 WIB

Irreplaceable

Jumat 12 Jul 2024 - 22:20 WIB

Manusia Pilihan