Amora Daf Prasita, gadis berusia 17 tahun saat ini tengah mengidap penyakit Skizofrenia yang memaksanya bolak-balik ke rumah sakit.
Skizofrenia adalah penyakit gangguan kejiwaan kronis yang mengakibatkan si pengidap mengalami halusinasi. Salah satu penanganannya adalah dengan melakukan terapi kognitif. Pada umumnya, pengidap Skizofrenia mengalami gejala psikosis, yaitu kesulitan membedakan antara kenyataan dan pikiran pada dirinya sendiri.
Kafael Azwangga merupakan salah satu dokter di rumah sakit ternama di kota Skarna yang sudah menangani Amora selama kurang lebih 2 tahun. Kafael atau biasa disebut El adalah dokter termuda di rumah sakit tersebut. Ia memiliki badan yang tegap dan tinggi, alis yang tebal, warna mata keabu-abuan, serta kulit yang putih dan aura yang berwibawa. Banyak orang yang merasa segan kepadanya.
Amora telah mengidap penyakit skizofrenia sejak berumur 15 tahun.
BACA JUGA:Gabung dengan PT Greentech Electric Motorbike Yuk!
Saat ini, jarum jam sudah menunjukkan pukul 18.34 WIB, tetapi Amora tak kunjung masuk ke dalam ruangan untuk bertemu Dokter El padahal sebelumnya mereka sudah menyepakati jadwal konsultasi pukul 18.00.
Sudah 34 menit Amora menunggu di ruang tunggu rumah sakit. Amora sendirian, tidak ditemani oleh siapa pun, karena ia tinggal bersama sang nenek. Hal ini tidak memungkinkannya bila harus membawa sang nenek ikut ke rumah sakit berjalan kaki.
"Amora, kamu sudah menunggu saya lama ya di sini?" tanya Dokter El tiba-tiba yang mengakibatkan Amora sedikit terkejut.
BACA JUGA:STIE Krakatau Buka Peluang Staf Humas dan Marketing
Amora berdiri dan membungkukkan tubuhnya, memberi rasa hormat dan sopan, "Ah,..D..Dok" Amora gugup.
"Enggak kok Dok.”
"Ya sudah kalau gitu, ayo ikut ke ruangan saya!" ajak Dokter El.
Amora kembali menunduk dan membuntuti Dokter El dari belakang untuk menuju ke ruangan.
Sesampainya di ruangan, Amora duduk. Dokter El menutup pintu. Sangat sunyi, hanya aroma obat-obatan yang menusuk hidung dan suara denting jam dinding yang terdengar sangat jelas.
"Gimana Mor? Belum ada perubahan ya?" tanya Dokter El yang masih sibuk mencari berkas di dalam lemari.