Petani di Metro Lampung Mengeluh, Banyak Tanaman Padi yang Roboh

Jumat 16 Feb 2024 - 20:05 WIB
Reporter : Ruri Setiauntari
Editor : Agung Budiarto

 

"Jadi harapan kami ya hanya satu, bantuan segera datang," kata Yusuf salah satu petani di Kecamatan Mesuji Timur.

 

Sebelumnya, Sebanyak 170 hektare lahan sawah masyarakat di Mesuji mengklaim asuransi karena gagal tanam dan gagal panen akibat diterjang banjir pada Januari lalu.

 

Menurut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Pertanian Mesuji Achiri Apriadi, pihak asuransi telah melakukan pengecekan pada Minggu lalu.

 

’’Akhir pekan lalu, pihak asuransi telah melakukan survei terhadap lahan warga yang rusak akibat banjir. Pekan ini, berita acara dari pihak asuransi, yaitu Jasindo, akan dirilis," jelas Achiri saat dikonfirmasi pada Rabu, 14 Februari 2024.

BACA JUGA:Selama 46 Hari Terjadi 22 Kebakaran di Bandar Lampung

 

Achiri memastikan bahwa hanya 170 hektare yang mengajukan klaim asuransi di Kabupaten Mesuji.

 

Dirinya juga mengakui bahwa proses klaim asuransi memakan waktu lama dan melibatkan beberapa tahapan, termasuk konfirmasi, usulan klaim, dan pengecekan lapangan oleh tim Jasindo.

 

"Proses klaim asuransi cukup panjang, dimulai dari pelaporan klaim oleh PPL. Kemudian, Jasindo akan mengkonfirmasi ke PPL dan mengajukan surat usulan klaim ke pusat dengan syarat bukti pusat tidak boleh dihilangkan selama 2 minggu, sampai tim Jasindo melakukan pengecekan lapangan.

BACA JUGA:Soal Kabar Kenaikan Insentif RT, BKAD Bandar Lampung Beri Respon

 

Sebelumnya dilaporkan, Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji sedang membantu petani di Mesuji untuk mengklaim asuransi atas lahan pertanian yang mengalami kerugian.

 

Petani yang terdaftar dalam asuransi akan menerima ganti rugi uang tunai sebesar Rp 6 juta per hektar.

 

"Ganti rugi uang tunai diberikan kepada petani yang telah terdaftar asuransi. Namun, bagi yang belum terdaftar, klaim ganti rugi uang tunai tidak dapat diberikan." pungkasnya.

 

Banjir di Mesuji, Lampung turut merendam ratusan hektare sawah milik petani di Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji.

BACA JUGA:Cair, Harga Emas Antam Naik Lagi Pasca Pemilu

 

Menurut Agus petani di Desa Sungai Badak ada ratusan hektare sawah di Desa Sungai Badak terdampak banjir.

 

Dirinya menyebut bencana banjir yang menenggelamkan sawah miliknya itu sudah terjadi hampir seminggu dan terparahnya terjadi sejak kemarin.

 

Hingga saat ini pun, kata dia banjir tidak kunjung surut dan menenggelamkan sawah di Desa Sungai Badak.

 

Dikatakannya banjir yang menenggelamkan sawah miliknya cukup parah kondisinya.

 

Ketinggian air pun bisa mencapai sepinggang orang dewasa. "Banjirnya sudah seperti lautan di sawah kami pak," ucapnya.

BACA JUGA:Ratusan Hektare Sawah Gagal Tanam

Kategori :